Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Senin, (22/2/2021). Akan tetapi, penguatan IHSG menjadi terbatas jelang penutupan perdagangan saham sesi kedua.
Mengutip data RTI, IHSG naik 0,38 persen atau 23,38 poin ke posisi 6.255,31. Indeks saham LQ45 melemah 0,06 persen ke posisi 951,24. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Sebanyak 239 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 224 saham melemah dan 180 saham diam di tempat.
Advertisement
Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.312,87 dan terendah 6.255,31. Total frekuensi perdagangan saham 1.382.235 kali dengan volume perdagangan saham 16,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16 triliun. Investor asing beli saham Rp 559,60 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.123.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor tambang naik 2,95 persen, dan memimpin penguatan. Diikuti sektor saham perdagangan naik 1,59 persen dan sektor saham tambang pertanian mendaki 0,41 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Saham-saham yang menguat tajam atau top gainers antara lain saham YELO melonjak 34 persen, saham MDIA mendaki 20,75 persen, saham ARTO menguat 16,27 persen, saham BGTG mendaki 13,68 persen dan saham MIDI naik 12,36 persen.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham EDGE melemah 6,99 persen, saham KPIG turun 6,94 persen, saham DNAR merosot 6,93 persen, saham KIOS susut 6,9 persen dan saham TOBA turun 6,85 persen.
Advertisement
Aksi Investor Asing
Pada awal pekan ini, saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 212 miliar, saham MDKA sebanyak Rp 179,3 miliar, saham INKP sebanyak Rp 16,7 miliar, saham KLBF sebanyak Rp 16,7 miliar, saham BSDE sebanyak Rp 12,7 miliar.
Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham ASII mencapai Rp 136,2 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 71,6 miliar, saham GGRM sebanyak Rp 47,4 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 20,8 miliar, dan saham SRTG sebanyak Rp 17,1 miliar.
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,06 persen, indeks saham Korea Selatan susut 0,78 persen, indeks saham Thailand melemah 1,12 persen dan indeks saham Shanghai tergelincir 1,45 persen.
Lalu indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,46 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,12 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,42 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, ada sejumlah faktor mendorong penguatan IHSG. Pertama, optimism pasar terhadap pemulihan ekonomi pada 2021 baik global dan domestik. Kedua, kenaikan harga komoditas dunia menjadi katalis positif bagi pasar saham.
“Pasar mengapresiasi komitmen Biden yang akan menerapkan kebijakan stimulus program senilai USD 1,9 triliun. Dinamika vaksinasi massal baik domestik dan internasional juga diapresiasi positif bagi market,” ujar dia.
Advertisement