Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) seiring telah terjadi peningkatan harga saham ARTO yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).
“Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M.Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy dalam keterbukaan informasi BEI.
Informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi pada 8 Februari 2021 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Advertisement
Baca Juga
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham ARTO itu, BEI menyampaikan sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sebelumnya, bursa telah mengumumkan penghentian sementara perdagangan terhadap saham ARTO di pasar reguler dan tunai pada 6 Juli 2020 dalam rangka cooling down. Lalu UMA pada 1 Juli 2020 atas perdagangan saham ARTO.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 22 Februari 2021, saham ARTO naik 16,27 persen ke posisi Rp 10.900 per saham. Saham ARTO ditransaksikan 17.679 kali dengan nilai transaksi Rp 264,9 miliar.
Selama periode 15-19 Februari 2021, saham ARTO menguat 30,21 persen ke posisi Rp 9.375 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 22.310 kali dengan nilai transaksi Rp 467,4 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
BEI Juga Awasi Saham MARI dan COCO
Selain itu, BEI juga mengawasi saham PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI). Hal ini seiring terjadi peningkatan harga saham MARI yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).
Selama periode 15-19 Februari 2021, saham MARI naik 45,76 persen ke posisi Rp 172 per saham. Saham MARI ditransaksikan di level harga terendah Rp 119 dan tertinggi Rp 190 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 54.522 kali dengan nilai transaksi Rp 286,8 miliar.
Saham MARI melonjak 10,47 persen ke posisi Rp 190 per saham. Nilai transaksi saham MARI Rp 88,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 21.324 kali.
Di sisi lain, BEI awasi saham PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) karena telah terjadi penurunan harga saham COCO yang di luar kebiasaan (UMA). Pada 22 Februari 2021, saham COCO turun 6,57 persen ke posisi Rp 256 per saham. Saham COCO melemah 29,02 persen ke posisi Rp 274 per saham pada periode 15-19 Februari 2021.
Advertisement