Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) belum mampu kembali lanjutkan penguatan pada perdagangan saham, Selasa (23/2/2021). Saham ARTO berada di zona merah di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat.
Mengutip data RTI, saham ARTO melemah 6,88 persen ke posisi Rp 10.150 per saham. Saham ARTO dibuka menguat 25 poin ke posisi 10.925 per saham. Saham ARTO sempat dibuka level tertinggi 11.000 dan terendah 10.150 per saham. Kapitalisasi pasar saham ARTO mencapai Rp 110,19 triliun.
Total frekuensi perdagangan saham 10.069 kali dengan nilai transaksi Rp 151,3 miliar. Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,28 persen ke posisi 6.272,80. Sebanyak 234 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 248 saham melemah dan 154 saham diam di tempat.
Advertisement
Pada Selasa pekan ini, IHSG di level tertinggi 6.279 dan terendah 6.241,95. Total frekuensi perdagangan saham 1.221.564 kali dengan nilai transaksi Rp 13 triliun.
Analis PT Kiwoom Securities, Sukarno Alatas menilai wajar saham Bank Jago melemah. Hal ini mengingat harga saham emiten berkode ARTO ini sudah naik signifikan. “Valuasinya juga sudah super mahal,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sepanjang Februari 2021, saham ARTO sudah naik 62,69 persen ke posisi 10.900 pada perdagangan saham 22 Februari 2021. Sedangkan secara mingguan 15-19 Februari 2021, saham ARTO melonjak 30,21 persen.
Melihat kondisi tersebut, Sukarno menilai penerapan untuk saham ARTO ke spekulasi mengingat valuasi sudah tinggi. "Untuk jangka pendek saja scalping (main cepat-red), dan trading harian,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG pada 23 Februari 2021
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuaktif pada perdagangan saham Selasa (23/2/2021). Namun, IHSG akhirnya mampu ditutup di zona hijau.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,28 persen atau 17,49 poin ke posisi 6.272,80. Indeks saham LQ45 mendaki 0,84 persen ke posisi 959,21. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG sempat di level tertinggi 6.279,14 dan terendah 6.241,95. Sebanyak 234 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 248 saham sehingga menahan penguatan IHSG.154 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 1.218.698 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 12,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 459,98 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.067.
Sebagian besar sektor saham menguat yang dipimpin sektor saham infrastruktur naik 4,66 persen. Lalu diikuti sektor saham aneka industri naik 0,72 persen, sektor saham industri dasar dan pertanian masing-masing menguat 0,63 persen.
Saham-saham yang catat penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham FORU melonjak 35 persen, saham YELO mendaki 34,33 persen, saham MYTX naik 33,33 persen, saham GDYR melambung 25 persen, dan saham TFCO naik 24,45 persen.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham SURE merosot 6,98 persen, saham EDGE tergelincir 6,97 persen, saham BYAN susut 6,96 persen, saham SMRA tergelincir 6,95 persen.
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham TLKM sebanyak Rp 580,9 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 33,5 miliar, saham INCO sebanyak Rp 31 miliar, saham INKP sebanyak Rp 17,5 miliar, dan saham BTPS sebanyak Rp 16,4 miliar.
Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BMRI sebanyak Rp 124,6 miliar, saham ASII sebanyak Rp 43,5 miliar, saham GGRM sebanyak Rp 28,9 miliar, saham ICBP sebanyak Rp 25,6 miliar, dan saham MEDC sebanyak Rp 21,7 miliar.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,03 persen, indeks saham Thailand menguat 1,59 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,72 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,20 persen.
Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,33 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,17 persen.
Advertisement