Sukses

Geser Bank Jago, BRIS Kini Catat Kapitalisasi Pasar Saham Terbesar di BEI

Kapitalisasi pasar saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) tercatat Rp 113 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah PT Bank Jago Tbk (ARTO) masuk 10 emiten kapitalisasi pasar saham besar, kini guliran PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Bahkan kapitalisasi pasar saham BRIS menggeser posisi ARTO. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/2/2021), kapitalisasi pasar saham BRIS tercatat Rp 113 triliun. Sedangkan kapitalisasi pasar saham ARTO mencapai Rp 110,19 triliun.

BRIS catat kenaikan kapitalisasi pasar saham dipicu harga saham naik tipis 0,72 persen ke posisi Rp 2.790 per saham. Saham BRIS sempat di level tertinggi 2.820 dan terendah 2.740 per saham pada 23 Februari 2021.

Kapitalisasi pasar saham BRIS berada di posisi 10. Kontribusi kapitalisasi pasar saham BRIS 1,5 persen terhadap total kapitalisasi pasar saham BEI yang mencapai Rp 7.392 triliun. Namun, jika dibandingkan emiten bank, kapitalisasi pasar saham BRIS berada di posisi empat.

 PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat kapitalisasi pasar saham sebesar Rp 833 triliun, diikuti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 585 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 292 triliun, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebesar Rp 113 triliun.

Kapitalisasi pasar saham BRIS ini menggeser PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Kapitalisasi pasar saham BBNI mencapai Rp 110,96 triliun. Saham BBNI naik tipis 0,42 persen ke posisi Rp 5.950 per saham.

Selain itu, BRIS juga menyalip kapitalisasi pasar saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).  Kapitalisasi pasar saham ICBP tercatar Rp 99,71 triliun pada 23 Februari 2021. Sebelumnya kapitalisasi pasar saham ICBP sempat masuk 10 besar untuk emiten berkapitalisasi besar pada 2020.

Bahkan saham BRIS juga geser PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Kapitalisasi pasar saham GGRM tercatat Rp 70,33 triliun.

Adapun dua emiten bank yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk dan PT Bank Jago Tbk mencatat lonjakan harga saham sehingga masuk jajaran emiten kapitalisasi besar. Hal ini dipicu dari aksi korporasi yang dilakukan. Saham ARTO cenderung melonjak usai akuisisi. 

Saat itu saham bernama PT Bank Artos Indonesia Tbk ini dibeli oleh Jerry Ng melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia dan Wealth Track Technology Limited.

PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) membeli 454.153.125 saham atau setara 37,65 persen saham dengan harga Rp 395 per saham pada 26 Desember 2019.

Pembelian saham ARTO itu senilai Rp 179,39 miliar.  Sementara itu, Wealth Trach Technology Limited beli saham ARTO sebanyak 161.034.375 saham atau setara 13,35 persen dengan harga Rp 395. Nilai pembelian saham itu Rp 63,60 miliar.

Sementara itu, saham BRIS melonjak didorong sentimen langkah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggabungkan PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah (BINS).

Sentimen tersebut mendorong naiknya harga saham BRIS. Bahkan saham BRIS sempat sentuh rekor tertinggi sejak penawaran saham perdana atau IPO pada 9 Desember 2018. Saham BRIS sentuh level 1.785 per saham pada 12 Desember 2020. Kemudian, saham BRIS kembali sentuh posisi tertinggi di 3.980 per saham pada 13 Januari 2021.

Saham BRIS juga naik kelas. Ini seiring BRIS masuk Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU III) pada 23 November 2020. BRIS mencatatkan modal inti pada 30 September 2020 sebesar Rp 5,05 triliun. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham BRIS

Sementara itu, sepanjang tahun berjalan 2021, saham BRIS sudah menguat 24 persen ke posisi Rp 2.790 per saham. Saham BRIS sempat sentuh posisi tertinggi 3.980 dan terendah 2.330 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 25,1 triliun dengan total frekuensi 2.022.111 kali.

Sepanjang 2020, saham BRIS meroket 581,82 per saham. Saham BRIS sentuh posisi tertinggi 2.490 per saham dan terendah 135 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 32,6 triliun dengan total frekuensi perdagangan 3.262.278 kali.