Sukses

Jadi Raksasa Bank Syariah, Begini Rekomendasi Saham BRIS

Sejumlah analis menilai pergerakan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) ini dipengaruhi aksi korporasi berupa penggabungan atau merger tiga bank syariah milik BUMN

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terpantau ditutup menguat 0,72 persen pada level 2.790 pada perdagangan, dengan kapitalisasi pasar saham mencapai Rp 114,48 triliun.

Sejumlah analis menilai pergerakan saham BRIS ini dipengaruhi aksi korporasi berupa penggabungan atau merger tiga bank syariah milik BUMN, yakni PT BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) dan PT Bank Mandiri Syariah (BMS).

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas melihat prospek dari BRIS ini masih sangat menarik dan berpotensi terus tumbuh. Hal tersebut mengingat mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam.

"Jadi saham BRIS masih bisa dikoleksi. Hanya saja tunggu valuasi lebih rendah lagi. Tapi tidak menutup kemungkinan meskipun secara valuasi sudah mahal, harga bisa meningkat lagi. Paling tidak, bisa sentuh harga tertinggi yang sempat disentuh,” kata Sukarno kepada Liputan6.com.

Untuk jangka pendek, Sukarno merekomendasikan untuk buy atau beli. Selanjutnya, bisa kembali buy ketika tren kenaikan atau sinyal bullish mulai muncul kembali.

Dihubungi secara terpisah, Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menjelaskan Price to book value (PBV) saham BRIS sudah tinggi dengan angka pada 5.01x. Dia menuturkan, pergerakan harga saham BRIS sudah mengalami fase konsolidasi. Sehingga ia merekomendasikan untuk hold pada target price 2.500. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Prospek Saham BRIS

Senada dengan Sukarno, Nafan juga mengatakan pergerakan saham BRIS masih dipengaruhi sentimen merger bank BUMN Syariah.

"Prospeknya, yakni dengan adanya potensi keuangan syariah nasional yang bisa dikembangkan melalui hadirnya Bank Syariah Indonesia. Sehingga ke depannya kapitalisasi pasar saham akan semakin meningkat seiring dengan adanya peningkatan potensi tersebut,” kata Nafan.

Sementara, melihat optimisnya pemerintah yang menjadikan BRIS sebagai raksasa bank syariah yang mampu berjajar dengan bank buku 4, Head Of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi melihat ini akan menjadi sinyal prospek ke depan yang cukup cerah.

"Untuk jangka panjang masih boleh dikoleksi. Hanya saja memang harga saat ini sudah cenderung tinggi, mengingat rata-rata PBV perbankan syariah di kisaran 2.5x sedangkan untuk BRIS lebih dari 5x saat ini,” ujar  dia.

Lanjar merekomendasikan untuk buy on weakness.