Sukses

IHSG Berpotensi Melemah, Cek Saham Pilihan Ini

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, Willam Suryawijaya mengatakan, gelombang tekanan dalam pergerakan IHSG terlihat belum akan berakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Kamis, (25/2/2021).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, Willam Suryawijaya mengatakan,  gelombang tekanan dalam pergerakan IHSG terlihat belum akan berakhir. Ia menuturkan,  gelombang tekanan dalam pergerakan IHSG terlihat belum akan berakhir.

“Jika IHSG tidak dapat mempertahankan level support terdekatnya maka IHSG masih akan bergerak melemah hingga beberapa waktu mendatang,” ujar dia dalam keterangan terulis Kamis (25/2/2021).

Ia menambahkan, sejumlah sentimen akan bayangi laju IHSG pada Kamis pekan ini. Sentimen itu antara lain aliran dana investor asing masih terjadi secara year to date. Ditambah fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG.

“IHSG berpotensi melemah dengan kisaran 6.202-6.318,” ujar dia.

Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Sementara itu, Analis PT Binaarta Sekuritas Nafan Aji menilai secara teknikal pergerakan IHSG masih positif. Selain itu, IHSG juga telah menguji garis moving average (MA) 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal ke level resistance terdekat masih terbuka lebar,

Untuk pilihan saham, Nafan memilih saham PT Indah Kiat dan Pulp Paper Tbk (INKP), PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Chandra Asri Tbk (TPIA).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Rekomendasi Teknikal

Untuk rekomendasi teknikal yang dapat dicermati antara lain:

1. INKP, pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

"Akumulasi” pada area level 13.450 – 13.650, dengan target harga secara bertahap di level 14.325, 15.350 dan 16.350. Support: 13.300 dan 12.300.

2.JPFA, pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

"Akumulasi” pada area level 1.430 – 1.445, dengan target harga secara bertahap di level 1.460, 1.630, 1.800 dan 1.970. Support: 1.420, 1.370 dan 1.290.

3.KLBF, pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

"Akumulasi” pada area level 1.495 – 1.505, dengan target harga secara bertahap di level 1.555, 1695, 1.840 dan 1.980. Support: 1.475 dan 1.410.

4.TPIA,  pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

"Akumulasi” pada area level 9.650 – 9.850, dengan target harga secara bertahap di level 10.100, 10.425 dan 11.800. Support: 9.650 dan 9.050.