Liputan6.com, Jakarta - Saham GameStop kembali menguat pada perdagangan saham Kamis waktu setempat. Akan tetapi, penguatan harga saham tidak seperti perdagangan sesi sebelumnya.
Saham GameStop naik 18,7 persen pada Kamis, 25 Februari 2021. Saham GameStop di bawah harga USD 109 per saham. Saham GameStop sempat dekati USD 185 per saham, yang merupakan level tertinggi harian.
Saham GameStop kembali bergejolak setelah investor merespons pengunduran diri Direktur Keuangan Jim Bell. Sentimen tersebut mendorong saham GameStop melonjak 103,9 persen sebelum perdagangan dihentikan.
Advertisement
Baca Juga
Perusahaan mengumumkan Jim Bell akan mengundurkan diri pada 26 Maret seiring laporan kalau investor GameStop Ryan Cohen bersama dewan memaksa langkah pengunduran diri itu untuk mempercepat transisi online.
Manajemen dan Cohen tetap diam selama pergerakan saham yang bergejolak meski pun Cohan unggah cuitan samar pada Rabu,24 Februari 2021 yang menyertakan foto kerucut es krim.
Analis Jefferies Stephanie Wissink mengatakan, perubahan tersebut mungkin berasal dari diskusi GameStop dengan seorang investor yang terjadi sebelum lonjakan harga pada Januari 2021.
“Kami mengakui perubahan kepemimpinan sering kali ikuti bagaimana penyelesaian dari keluarnya Bell yang terjadi secara bersama. Menunjukkan tidak ada perselisihan dengan perusahaan dan dewan,” ujar Wissink, dilansir dari CNBC, Jumat, (26/2/2021).
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penilaian terhadap Bell
Selain itu, Grup Telsey Advisory mengatakan, kalau Bell telah bekerja dengan baik selama menjadi direktur keuangan.
“Sejak bergabung dengan GameStop pada Juni 2019 keluar dari CFO, Jim Bell memainkan peran kunci dalam membangun fondasi transformasi GameStop, termasuk memangkas biaya, mengelola inventaris, meningkatkan struktur permodalan dan investasi di bidang-bidang utama seperti digital. Kami berharap yang terbaik dari Bell,” ditulis dalam catatan itu.
GameStop berada di tengah periode kekacauan pasar pada akhir Januari karena trader ritel yang berada di grup WallStreetBeats mendorong harga GameStop melonjak.
Hal itu menyebabkan tekanan pendek untuk hedge fund di wall street. Namun, sejumlah analis mengatakan kalau itu juga ada keterlibatan institusi sehingga memicu harga saham.
Advertisement