Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan  saham yang ditutup secara positif pada periode 22 hingga 26 Februari 2021.
Seperti dilansir Bursa Efek Indonesia, Sabtu (27/2/2021), peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian sebesar 37,95 persen menjadi 22,180 miliar saham dari 16,078 miliar saham pada penutupan pekan lalu.
Tak hanya itu, kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 30,98 persen sebesar Rp16,610 triliun dari Rp12,681 triliun pada seminggu sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Rata-rata frekuensi harian turut meningkat 7,30 persen menjadi 1.396.236 kali transaksi dari pekan lalu sebesar 1.301.249 kali transaksi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut meningkat 0,16 persen selama sepekan, yakni di level 6.241,796 dari posisi 6.231,932 pada penutupan pekan lalu.
Kapitalisasi pasar saham juga meningkat 0,16 persen menjadi Rp7.355,579 triliun dari Rp7.343,548 triliun pada minggu sebelumnya.
Investor asing pada Jumat 26 Februari 2021, mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp95,07 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 mencapai Rp14,566 triliun.
Selain itu, pada Senin lalu, Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap III Tahun 2021 (Obligasi) PT Sinas Mas Agro Resources and Technology Tbk mulai dicatatkan namanyan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp825.000.000.000.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Total Emisi Obligasi
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 mencapai 11 Emisi dari 10 Emiten senilai Rp6,84 triliun.
Dengan pencatatan tersebut, total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 475 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp428,21 triliun dan USD 47,5 juta karena diterbitkan oleh 130 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 139 seri dengan nilai nominal Rp4.011,55 triliun dan USD 400 juta. Sedangkan EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp7,29 triliun.
Advertisement