Sukses

IHSG Naik 0,77 Persen pada 1 Maret 2021, Investor Asing Buru Saham BBRI hingga BBCA

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,64 persen atau 40,06 poin ke posisi 6.281,85 pada Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Senin, (1/3/2021). Pergerakan IHSG mengikuti bursa saham Asia yang perkasa.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,64 persen atau 40,06 poin ke posisi 6.281,85. IHSG naik 0,77 persen atau 47 poin ke posisi 6.288 pada pukul 09.00 WIB. Indeks saham LQ45 mendaki 1,02 persen ke posisi 954,61. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.298,06 dan terendah 6.279,72. Sebanyak 220 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 67 saham melemah dan 160 saham diam di temoat.

Pada awal sesi, total frekuensi perdagangan saham 60.237 kali dengan volume perdagangan 977,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 741,7 miliar. Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,34 persen, sektor saham pertanian susu 0,10 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 0,01 persen.

Sementara itu, sektor saham keuangan menguat 1,27 persen, sektor saham aneka industri naik 1,09 persen. Dua sektor saham ini memimpin penguatan.

Mengutip Ashmore, IHSG melemah pada perdagangan saham Jumat pekan lalu di posisi 6.241 seiring saham kapitalisasi besar yang tertekan. Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia naik menjadi 6,60 persen sementara rupiah melemah terhadap dolar AS ke posisi 14.235.

Pasar obligasi melanjutkan koreksi karena imbal hasil US Treasury naik seiring pasar berpikir risiko inflasi semakin tinggi di tengah ekonomi yang kuat, stimulus moneter besar dan harga komoditas menguat.

Bursa saham AS juga melemah pada akhir pekan lalu seiring saham teknologi yang tertekan.

Bursa saham AS tergelincir karena imbal hasil treasury AS dan berdampak terhadap sektor teknologi. Namun, imbal hasil obligasi turun karena optimisme atas pemulihan ekonomi dan perdagangan yang mencerminkan perdagangan sehingga sebabkan aksi jual di pasar treasury.

Gedung Putih pun telah menolak untuk mengambil posisi pada proposal baru untuk menekan perusahaan besar AS sebagai cara untuk mendorong kenaikan upah minimum. Inisiatif yang diajukan oleh dua ketua komite Senat mengancam untuk memperumit pengesahan dana stimulus USD 1,9 triliun dari Presiden AS Joe Biden.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang menguat antara lain saham BMAS naik 21,78 persen, saham BNBA mendaki 19,88 persen saham FORU melonjak 18,85 persen, saham DFAM menanjak 17,65 persen dan saham IKAN meroket 14,06 persen.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham PLAN turun 9,09 persen, saham EDGE tergelincir 6,98 persen, saham GLOB merosot 6,92 persen, saham BANK susut 6,86 persen, dan saham SGER turun 6,7 persen.

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Pada awal perdagangan, investor asing beli saham BBCA sebanyak Rp 69,6 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 11,4 miliar, dan saham BBNI sebanyak Rp 2 miliar.

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham ASII sebanyak Rp 17,5 miliar, saham ELSA sebanyak Rp 5,4 miliar, saham ADRO sebanyak Rp 5 miliar, saham ACES sebanyak Rp 4 miliar dan saham MNCN sebanyak Rp 3,7 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia cenderung menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,44 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 2,36 persen dan pimpin penguatan. Indeks saham Shanghai melambung 0,95 persen dan indeks saham Singapura menguat 0,48 persen.