Sukses

Sektor Tambang Lesu, IHSG Merosot 1,35 Persen

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,35 persen atau 85,95 poin ke posisi 6.290,79 pada perdagangan Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bangkit dari zona merah pada perdagangan saham Kamis (4/3/2021). Aksi jual investor asing menekan IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 1,35 persen atau 85,95 poin ke posisi 6.290,79. Indeks saham LQ45 tergelincir 2,04 persen ke posisi 948,46. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.369 dan terendah 6.270. Sebanyak 314 saham melemah sehingga menekan IHSG. 154 saham menguat dan 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.598.248 kali dengan volume perdagangan saham 27,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,8 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,04 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 0,46 persen. Sementara itu, sektor saham tambang turun 2,87 persen, dan memimpin penurunan sektor saham. Diikuti sektor saham keuangan tergelincir 1,79 persen dan sektor saham infrastruktur turun 1,71 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, IHSG melemah karena ada kasus B117 yang mulai terjadi di Indonesia. Hal ini pengaruhi tren kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia.

“Market masih menanti penetapan Senat AS dalam mensahkan program stimulus Presiden AS Joe Biden senilai USD 1,9 triliun,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan,  melambatnya ekspansi manufaktur di Indonesia juga menekan IHSG. “Penerapan kebijakan PPKM Mikro juga merupakan sentimen negatif bagi pasar,” ujar dia.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang menguat tajam atau top gainers antara lain saham VICO naik 34,48 persen, saham VINS menanjak 34,41 persen, saham BABP naik 34,41 persen, saham DWGL melonjak 34,23 persen, saham HDIT melambung 33,33 persen dan saham BBSI meroket 25 persen.

Selain itu, saham-saham yang tertekan tajam atau top losers antara lain saham PLAN susut 9,09 persen, saham SOFA melemah 9 persen, saham JAST turun 7 persen, saham HRUM merosot 7 persen, dan saham DAYA tergelincir 6,97 persen.

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Investor asing memburu saham-saham bank di tengah IHSG yang melemah. Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BMRI sebanyak Rp 66,2 miliar, saham BBTN sebanyak Rp 37,4 miliar, saham KLBF sebanyak Rp 36,1 miliar, saham ACES sebanyak Rp 26,3 miliar, dan saham BBRI sebanyak Rp 23,9 miliar.

Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 136,8 miliar, saham ASII sebanyak Rp 62,5 miliar, saham INCO sebanyak Rp 54 miliar, saham ICBP sebanyak Rp 35 miliar, dan saham GGRM sebanyak Rp 31,4 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan kecuali indeks saham Singapura naik 0,30 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 2,15 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 1,28 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 2,13 persen.

Lalu indeks saham Thailand turun 0,35 persen, indeks saham Shanghai melemah 2,05 persen dan indeks saham Taiwan susut 1,88 persen.