Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menggulirkan sejumlah insentif untuk sektor properti agar kembali menggeliat. Di antaranya ada DP 0 persen dan relaksasi PPN. Lalu bagaimana dengan dampaknya ke saham emiten properti?
Analis Maybank Kim Eng Sekuritas, Aurellia Setiabudi menilai, prospek properti di Indonesia masih cukup cerah. Hal ini ditopang oleh permintaan sektor perumahan yang masih besar, terutama menengah ke bawah. Untuk segmen tersebut, biasanya harga rumah di kisaran Rp 1 miliar ke bawah.
Dengan keadaan tersebut, ditambah insentif dari pemerintah, Aurellia memperkirakan presales sektor properti dalam dua tahun mendatang akan tumbuh sekitar 10 persen tiap tahunnya.
Advertisement
“Beberapa minggu ini pemerintah melalui Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan telah memberikan stimulus untuk mendorong pertumbuhan dari sektor properti. Dengan kedua alasan tersebut, kami melihat pertumbuhan marketing sales atau presales dua tahun ke depan itu sangat baik di angka lebih dari 10 persen per tahunnya,” kata dia dalam webinar Indonesia Property The Promised Land, Sabtu (6/3/2021).
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Rekomendasi Saham
Untuk sektor ini, Aurellia merekomendasikan enam saham. Yakni Alam Sutera (ASRI), Bumi Serpong Damai (BSDE), Ciputra Development (CTRA), Lippo Karawaci (LPKR), Pakuwon Jati (PWON), dan Summarecon Agung (SMRA).
"Ada enam saham, hampir semuanya buy. Cuma Lippo (LPKR) yang masih hold. Untuk top pick-nya Pakuwon (PWON),” beber Aurellia.
Advertisement