Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk membuat rekor tahun lalu untuk salah satu rentetan akumulasi kekayaan tercepat dalam sejarah. Namun, kini keadaan telah berbalik. Bos Tesla Inc ini harus kehilangan USD 27 miliar atau sekitar Rp 387,72 triliun (asumsi kurs Rp 14.360 per dollar AS) sejak karena saham produsen mobil tersebut jatuh akibat aksi jual saham teknologi.
Dilansir dari laman Bloomberg, Senin (8/3/2021), kekayaan bersih Elon Musk kini sebesar USD 156,9 miliar. Angka ini menempatkannya di peringkat ke-2 dalam Bloomberg Billionaires Index, selisih sekitar USD 20 miliar setelah Jeff Bezos.
Saham Tesla melonjak 743 persen pada 2020 dan meningkatkan nilai sahamnya. Kenaikan tersebut terus berlanjut hingga tahun baru 2021.
Advertisement
Baca Juga
Menempatkan Elon Musk sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan hingga akhir bulan mencapai USD 210 miliar, menggeser Bezos.
Keuntungan kuartalan yang konsisten, terpilihnya Presiden Joe Biden yang berpihak pada teknologi ramah lingkungan, dan antusiasme dari investor ritel, telah memicu kenaikan saham perusahaan.
Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Indeks Nasdaq 100 turun pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Maret 2021 selama tiga pekan secara berturut-turut.Sekaligus menjadi penurunan beruntun terpanjang sejak September.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Investasi Bitcoin
Selain dari industri teknologi, kekayaan bersih Musk juga naik turun baru-baru ini seiring dengan harga Bitcoin. Tesla mengungkapkan bulan lalu pihaknya telah menambahkan mata uang kripto USD 1,5 miliar ke neracanya.
Kekayaan Musk mencapai USD 15 miliar dua minggu kemudian setelah dia mencuitkan bahwa harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya memang tampak tinggi.
Advertisement