Sukses

Bursa Saham Asia Bervariasi, Indeks Nikkei dan Kospi Terkapar

Bursa saham Asia cenderung ikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang juga beragam.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bergerak variasi pada perdagangan saham Selasa, (9/3/2021). Hal ini mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang beragam.

Di Australia, indeks saham Australia ASX 200 naik 0,2 persen. Indeks saham sektor keuangan mendaki 1,65 persen yang didukung saham bank.

Saham ANZ menguat 2,51 persen. Lalu saham Commonwealth Bank naik 1,29 persen, saham Westpac menguat 1,78 persen dan saham National Australia Bank mendkai 1,82 persen.

Bursa saham Jepang cenderung bergejolak. Indeks saham Nikkei 225 melemah 0,44 persen. Indeks saham Topix bertambah 0,12 persen. Sementara itu, saham bank dan otomotif juga menguat seperti saham Mitsubishi UFJ Financial Group, Toyota dan Honda.

Bursa saham Korea Selatan cenderung turun tajam. Indeks saham Kospi merosot 1,38 persen dan Kosdaq susut 2,1 persen. Sektor saham teknologi tertekan.

Saham Samsung melemah 0,85 persen, saham SK Hynix tergelincir 2,58 persen, saham LG Electronic melemah 0,35 persen. Sementara itu, saham Naver susut 3,12 persen.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Ikuti Gerak Bursa Saham Eropa dan AS

Perdagangan di bursa saham Asia seperti Eropa dan Amerika Serikat yang memulai awal pekan dengan perdagangan yang positif. Indeks saham Dow Jones naik 300 poin dan aksi jual terjadi di sektor saham teknologi.

“Pergerakan semalam didorong sektor saham siklikus dan bank, tanda optimism tentang prospek ekonomi dan dampak kurva imbal hasil yang lebih curam,” ujar Ahli Strategi Valuta Asing National Australia Bank, Rodrigo Catril seperti dilansir dari CNBC.

Pada pekan ini, investor akan mengamati ketika Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS berencana mengesahkan bantuan paket stimulus COVID-19 senilai USD 1,9 triliun. Hal ini menyusul Senat mengesahkan undang-undang tersebut pada akhir pekan lalu.

Presiden AS Joe Biden diperkirakan teken sebelum program pengangguran utama berakhir pada Minggu pekan ini. Sementara itu, analis mengatakan pihaknya tetap konstruktif dalam prospek ekonomi jangka pendek.

Indeks dolar AS diperdagangkan di kisaran 92,31, angka ini di atas level sebelumnya 91. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran USD 109,10 per dolar AS. Sementara itu, harga minyak dunia berbalik tertekan. Harga minyak Amerika Serikat turun 0,35 persen menjadi USD 64,82. Harga minyak Brent tergelincir dari level sebelumnya USD 70 per barel.