Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan kesetaraan gender dalam kegiatan bisnisnya.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menilai, perempuan juga memiliki potensi sama dengan laki-laki dalam semua sektor bisnis.
"Perempuan terbukti bisa bekerja sebaik laki-laki dan bisa memimpin dengan baik. Oleh. karena itu, juga harus dihargai sama secara adil," kata dia dalam webinar Ring the Bell for Gender Equality 2021, Selasa (9/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Namun, menurut data The Global Gender Gap Index 2020 dalam World Economic (WEP), Indonesia berada pada peringkat 85 dari 153 negara dengan tingkat pertisipasi perempuan dalam dunia kerja. “Masih sangat rendah,” ujr Inarno.
Sementara, berdasarkan data International Labour Organization (ILO), pekerjaan bergaji tinggi di Indonesia lebih banyak dikuasai oleh laki-laki daripada perempuan. Hanya 30 persen posisi manajerial atau supervisory diduduki oleh perempuan. Serta hanya sedikit yang berhasil menembus posisi direksi, meski memiliki latar pendidikan yang sama.
Oleh karena itu, dalam momentum peringatan Hari Perempuan Internasional 2021, Inarno mengimbau kepada pelaku bisnis untuk menerapkan pemberdayaan perempuan dalam bisnis mereka.
Membuka kesempatan dan ruang bagi perempuan untuk mengembangkan diri dan mencapai posisi yang tinggi dalam perusahaan. Serta menyediakan support system memadai.
"BEI mendukung kesetaraan gender dalam kegiatan bisnis kami dan meng-encourage rekan-rekan di industri untuk melakukan hal yang sama. Hanya dengan bekerja bersama kita bisa mencapai kesetaraan gender di Indonesia,” tutur Inarno.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
BEI Dorong Kesetaraan Gender di Lingkungan Kerja
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) turut menggaungkan kesetaraan gender dalam dunia kerja. Pernyataan ini disampaikan Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dalam Ring the Bell for Gender Equality 2021.
"BEI mendukung kesetaraan gender dalam kegiatan bisnis kami dan meng-encourage rekan-rekan di industri untuk melakukan hal yang sama. Hanya dengan bekerja bersama kita bisa mencapai kesetaraan gender di Indonesia,” kata dia, Selasa, 9 Maret 2021.
Dalam kesempatan ini, Inarno juga menyampaikan apresiasi bagi perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan pemberdayaan wanita dalam bisnis mereka. Ia menilai, perempuan juga memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dalam semua sektor bisnis.
"Perempuan terbukti bisa bekerja sebaik laki-laki dan bisa memimpin dengan baik. Oleh. karena itu, juga harus dihargai sama secara adil,” kata dia.
Kendati begitu, Inarno membeberkan menurut data The Global Gender Gap Index 2020 dalam World Economic (WEP), Indonesia berada pada peringkat 85 dari 153 negara dengan tingkat pertisipasi perempuan dalam dunia kerja. “Masih sangat rendah,” ujar dia.
Sementara, berdasarkan data International Labour Organization (ILO), pekerjaan bergaji tinggi di Indonesia lebih banyak dikuasai oleh laki-laki daripada perempuan. Dimana hanya 30 persen posisi manajerial atau supervisory diduduki oleh perempuan. Serta hanya sedikit yang berhasil menembus posisi direksi, meski memiliki latar pendidikan yang sama.
“Sedikit sekali yang sampai ke posisi direksi bahkan di posisi yang sama dan, dengan tingkat pendidikan yang sama. Penghasilan karyawan perempuan lebih rendah 23 persen dibandingkan rekan kerja mereka yang laki-laki,” ia menambahkan.
Untuk itu, dalam momentum peringatan Hari Perempuan Internasional 2021, Inarno mengimbau kepada pelaku bisnis untuk menerapkan pemberdayaan perempuan dalam bisnis mereka.
Membuka kesempatan dan ruang bagi perempuan untuk mengembangkan diri dan mencapai posisi yang tinggi dalam perusahaan. Serta menyediakan support system memadai.
“Di sisi lain perempuan Indonesia juga perlu memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Senantiasa meningkatkan kemampuan mereka dan pantang menyerah,” pungkas dia.
Advertisement