Liputan6.com, Jakarta - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mencatat dana kelolaan atau asset under management (AUM) meningkat 30 persen pada pada 2020 menjadi Rp 97,2 triliun.
Sementara itu, AUM reksa dana Manulife Aset Manajemen Indonesia tumbuh 66,2 persen atau Rp 19,17 triliun menjadi Rp 49,4 triliun pada akhir Desember 2020. Pertumbuhan reksa dana tersebut didorong tata kelola perusahaan yang baik, jaringan distribusi yang kuat, inovasi produk dan layanan serta edukasi keuangan.
Presiden Direktur MAMI Afifa menuturkan, tata kelola perusahaan yang baik memiliki peran sangat penting dalam mendorong pertumbuhan pada tahun lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Karena kami selalu berpegang teguh pada standar tertinggi dalam etika, profesionalisme, hukum dan kepatuhan. Setiap sen yang kami hasilkan dari kegiatan pengelolaan aset telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mandat investasi,” ujar dia dalam keterangan tertulis, ditulis Kamis (11/3/2021).
Ia menambahkan, proses bisnis dan operasional di MAMI telah ditata dengan baik sesuai dengan arahan jelas dari tim legal, risk and compliance. Divisi internal control di Manulife Aset Manajemen Indonesia juga berfungsi sebagai checks and balances untuk memastikan semua standar operasional diterapkan.
"Di tengah pandemi COVID-19, perlambatan ekonomi global, dan skandal asuransi yang berdampak pada sentimen investor dan industri reksa dana di Indonesia pada tahun lalu, kami terus mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dari lebih banyak investor Indonesia, faktor utamanya adalah karena kami menerapkan tata kelola perusahaan yang kuat,” ujar dia.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jaringan Distribusi yag Kuat
Jaringan distribusi MAMI yang kuat, serta inovasi produk dan layanan juga ikut mendorong pertumbuhan MAMI hingga mencapai titik puncak pada 2020.
Bahkan perseroan mencatat pertumbuhan investor baru mencapai 351 ribu yang berasal dari investor ritel dan institusi.
Afifah menuturkan, pihaknya menjalin kerja sama dengan sekitar 30 mitra distribusi baik perbankan dan non perbankan. Pandemi COVID-19 yang terjadi telah membuat transaksi berubah termasuk layanan investasi.
“Pemasan melalui digital lebih penting, kemampuan sediakan produk tepat dan memberikan kepada customer, jadi hal utama untuk investor,” ujar dia.
Advertisement
Pentingnya Investasi
Ia menambahkan, sebagai negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan sehat dalam beberapa tahun terakhir sebelum COVID-19.
"Terlepas dari dampak terhadap perekonomian, pandemi juga seharusnya menyadarkan kita akan pentingnya tetap berinvestasi. Karena, kinerja sebagian besar kelas aset telah kembali melesat cepat, bahkan beberapa telah melampaui level sebelum COVID. Hal ini juga menegaskan pentingnya peranan MAMI bagi para investor dalam menghadirkan solusi investasi yang dikelola secara aktif pada beragam kelas aset di berbagai kawasan," ujar dia.
MAMI berkomitmen untuk menyediakan solusi dan layanan investasi terbaik untuk memenuhi kebutuhan investasi yang beragam dan terus berkembang dari masyarakat investor Indonesia.
Reksa dana Manulife Saham Syariah Golden Asia Dolar AS (MAGOLD) yang diluncurkan pada November 2020 merupakan contoh terbaru. MAMI menawarkan pilihan investasi yang nyaman bagi para investor yang ingin mendapatkan peluang investasi dari saham syariah di kawasan China dan India.
Pada 2020, MAMI juga meluncurkan reksa dana Manulife OVO Bareksa Likuid (MOBLI) di aplikasi OVO dengan fitur pencairan sangat cepat pertama di Indonesia. MOBLI dapat dibeli oleh para pengguna OVO cukup dengan dana minimal Rp10 ribu.
MOBLI diluncurkan dengan tujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mulai berinvestasi, terutama generasi muda.
Sampai dengan tahun lalu, MAMI telah menjalin kerja sama pemasaran reksa dana dengan 10 aplikasi berbasis online, untuk menjangkau generasi milenial yang ingin menikmati peluang berinvestasi di pasar modal termasuk pasar modal syariah.