Liputan6.com, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatat pendapatan turun pada 2020. Perseroan meraup pendapatan Rp 8,89 triliun. Pendapatan susut 26,98 persen dari periode 2019 sebesar Rp 12,18 triliun.
Beban pokok pendapatan turun 25,64 persen dari Rp 8,73 triliun pada 2019 menjadi Rp 6,49 triliun pada 2020. Laba kotor Hero Supermarket merosot 30,39 persen dari Rp 3,44 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,39 triliun pada 2020.
Beban usaha naik 1,88 persen dari Rp 3,48 triliun pada 2019 menjadi Rp 3,55 triliun. Biaya keuangan naik menjadi Rp 112,69 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,93 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Penghasilan keuangan merosot dari Rp 11,21 miliar pada 2019 menjadi Rp 1,11 miliar. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/3/2021).
Rugi perseroan naik menjadi Rp 1,2 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 33,17 miliar. Dengan demikian, perseroan mencatat rugi bersih per saham dasar dan dilusi naik menjadi Rp 290 pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7.
Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp 2,98 triliun pada 31 Desember 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,38 triliun.
Ekuitas Hero Supermarket turun menjadi Rp 1,85 triliun pada 31 Desember 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,66 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebanyak Rp 76,31 miliar pada 31 Desember 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 167,91 miliar.
Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham HERO
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu, 10 Maret 2021, saham HERO stagnan Rp 980 per saham. Saham HERO dibuka stagnan Rp 980. Saham HERO sempat di level tertinggi Rp 1.000 dan terendah Rp 975 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 8 kali dengan nilai transaksi Rp 11,2 juta.
Advertisement