Liputan6.com, Jakarta - Unicorn Indonesia Tokopedia dan Gojek dikabarkan teken conditional sales and purchase agreement (CSPA) terkait merger. Langkah ini mendekati kesepakatan merger dua unicorn perusahaan rintisan atau startup Indonesia tersebut.
Hal itu seperti dilaporkan D-Insights yang dikutip dari laman Deal Street Asia, ditulis Sabtu (13/3/2021). Dengan rencana merger itu, entitas gabungan dua unicorn tersebut akan menghasilkan valuasi USD 35 miliar atau sekitar Rp 503,52 triliun (asumsi kurs rupiah 14.386 per dolar AS)-USD 40 miliar atau sekitar Rp 575,45 triliun.
Dengan valuasi tersebut, perusahaan hasil merger itu akan menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Advertisement
Mengutip data BEI per 12 Maret 2021, kapitalisasi pasar saham terbesar masih dipegang oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai Rp 826 triliun, disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 559 triliun, kemudian PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 342 triliun.
D-Insights melaporkan kalau Gojek akan memegang 60 persen di entitas merger tersebut, sedangkan sisanya 40 persen dipegang Tokopedia.
Saat dikonformasi mengenai hal itu, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak membantah ada kabar merger. "Kami tidak dapat menanggapi spekulasi yang ada di pasar,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Isu Merger Dikabarkan Sejak Bulan Lalu
DealStreet Asia melaporkan pada bulan lalu kalau Gojek telah menunjuk Goldman Sach sebagai konsultan untuk negosiasi merger dengan Tokopedia. Dengan kesepakatan itu, valuasi Gojek sekitar USD 10,5 miliar, dan Tokopedia sekitar USD 7,5 miliar.Aksi korporasi itu akan menjadi kesepakatan merger dan akuisisi terbesar di sektor teknologi Indonesia.
Dua perusahaan juga memiliki investor yang sama yaitu Google, Temasek Holdings, dan Sequosia Capital India. Dengan kesepakatan merger ini mendekati langkah serius untuk menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO).
Pada Desember 2020, Tokopedia telah menunjuk Morgan Stanley dan Citigroup sebagai penasihat untuk IPO dan dikonfirmasi akan memakai special purpose acquisition company atau perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC) untuk tercatat di bursa saham Amerika Serikat.
Gojek juga memiliki minat untuk menjadi perusahaan publik, dan pernah berbicara dengan Grab untuk potensi merger. Akan tetapi, hal tersebut tidak pernah diumumkan.
Advertisement
Potensi Merger
Dengan merger bersama Tokopedia, Gojek akan memperluas akses lebih luas. Ada portofolio bisnis e-commerce tersebut, dua perusahaan akan menarik investor.
Bagi Tokopedia, merger dengan Gojek akan meningkatkan valuasi di pasar modal dan memperkuat posisi daya saingnya dengan Shopee, e-comerce yang tercatat di bursa saham New York.