Sukses

IHSG Koreksi 0,53 Persen, Investor Asing Lepas Saham BBCA hingga INTP

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,53 persen atau 33,95 poin ke posisi 6.324,25 pada Senin, 15 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan sesi kedua pada perdagangan saham Senin (15/3/2021).

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,53 persen atau 33,95 poin ke posisi 6.324,25. Indeks saham LQ45 turun 0,81 persen ke posisi 943,09. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan. Sebanyak 233 saham melemah sehingga menekan IHSG. 253 saham menguat dan 153 saham diam di tempat.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.387,73 dan terendah 6.324,25. Total frekuensi perdagangan saham 1.210.892 kali dengan volume perdagangan saham 21,5 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 11,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 120,47 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.382.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian dan perdagangan masing-masing naik 1,01 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sekotr saham aneka industri mendaki 0,99 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar turun 1,25 persen, dan mencatat penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur melemah 1,05 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 0,83 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang catat top gainers antara lain saham BEBS naik 34,07 persen, saham NZIA melambung 34,03 persen, saham UANG melompat 24,65 persen, saham ESSA naik 24,55 persen dan saham PUDP meroket 24,44 persen ke posisi Rp 336 per saham.

Sedangkan saham-saham yang catat top losers antara lain saham PLAN turun 8,33 persen, saham INPS tergelincir 6,98 persen, saham MPRO susut 6,98 persen, saham AMAR merosot 6,97 persen dan saham PGLI susut 6,96 persen.

Sedangkan saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham ADRO sebesar Rp 56,2 miliar, saham DMMX sebesar Rp 47 miliar, saham KLBF sebesar Rp 32,2 miliar, saham BBNI sebesar Rp 25,9 miliar, dan saham INCO sebesar Rp 24,7 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 126,6 miliar, saham TKIM sebesar Rp 27,7 miliar, saham ASII sebesar Rp 23,3 miliar, saham MNCN sebesar Rp 20 miliar, dan saham INTP sebesar Rp 16,8 miliar.

Bursa saham Asia cenderung melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,33 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,17 persen dan indeks saham Singapura menguat 0,38 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,28 persen, indeks saham Thailand susut 0,10 persen, indeks  saham Shanghai melemah 0,96 persen, dan indeks saham Taiwan susut 0,04 persen.