Sukses

IHSG Bakal Menguat Terbatas, Cek Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 6.260-6.389 pada perdagangan saham Selasa, 16 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan saham Selasa (16/3/2021).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang melalui fase konsolidasi wajar. Fluktuasi dari nilai tukar rupiah dan harga komoditas akan cukup memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG sehingga selama IHSG dapat dipertahankan di atas level resistance terdekat, IHSG masih akan berada dalam pola up tren jangka pendek.

"IHSG berpotensi menguat terbatas. Kisaran IHSG 6.260-6.389,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, IHSG  turun 33.95 poin ke level 6.324.26 dengan indeks sektor industri dasar turun 1,25 persen dan infrastruktur melemah 1,05 persen turun lebih dari sepersen.

Penguatan saham-saham produsen crude palm oil (CPO) akibat naiknya harga CPO Malaysia tidak mampu menahan pelemahan IHSG hingga akhir sesi perdagangan pada Senin, 15 Maret 2021.

"Harga CPO Malaysia naik lebih dari 4.100 ringgit permton mendorong optimisme investor terhadap prospek harga jual ke depan,” ujar dia.

Ia menambahkan, pertumbuhan aktivitas ekspor Indonesia pada Februari di bawah ekspektasi dan lebih rendah dari periode sebelumnya menjadi faktor penekan pergerakan meskipun secara keseluruhan neraca perdagangan surplus lebih dari USD 2 miliar.

Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi yang berada di kisaran 6.394.

"Indikator stochastic golden-cross pada area oversold dan indikator RSI memberikan momentum positif sehingga tren penguatan yang masih cukup kuat mengiringi pergerakan IHSG selanjutnya,” ujar dia.

Ia memperkirakan, IHSG berpotensi menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.277-6.394.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Untuk pilihan saham yang dapat dicermati secara teknikal, Lanjar memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), dan  PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).

Sedangkan William memilih saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (IMTG).