Sukses

Borong Saham BYAN, Orang Terkaya RI Dato Low Tuck Kwong Rogoh Rp 6,9 Miliar

Dato’Dr Low Tuck Kwong membeli saham BYAN tersebut dengan harga Rp 12.368,15 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato’Dr Low Tuck Kwong membeli 563.800 saham PT BYAN.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Dato’Dr Low Tuck Kwong membeli saham BYAN tersebut dengan harga Rp  12.368,15 per saham.

Total pembelian saham sekitar Rp 6,97 miliar. Pembelian saham BYAN itu dilakukan pada 8,9, dan 12 Maret 2021. Tujuan dari transaksi pembelian saham untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.

Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham BYAN menjadi 54,72 persen atau 1.823.873.630 saham dari sebelumnya 54,70 persen atau 1.823.309.830 saham.

Low Tuck Kwong masuk jajaran orang terkaya Indonesia versi Forbes.  Ia berada pada peringkat 25 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Pada 15 Maret 2021, total kekayaan Low Tuck Kwong USD 1,1 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pembukaan IHSG pada 16 Maret 2021

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada perdagangan saham Selasa (16/3/2021). Sempat dibuka naik, IHSG berbalik arah ke zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,36 persen atau 22,93 poin ke posisi 6.347,10. Sekitar pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,42 persen ke posisi 6.351. Kemudian IHSG berbalik arah ke zona merah. Indeks saham LQ45 naik 0,42 persen ke posisi 947,20.

Sebagian besar indeks saham menguat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.355,41 dan terendah 6.318,71. Sebanyak 171 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 174 saham melemah dan 171 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 116.815 kali dengan volume perdagangan 1,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 947,4 miliar. Investor asing jual saham Rp 23,3 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin aneka industri dengan naik 1,91 persen. Diikuti sektor saham manufaktur menguat 0,43 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,32 persen.

Saham-saham masuk top gainers antara lain saham VIVA naik 25 persen, saham UANG menguat 24,86 persen, saham BEBS melonjak 24,59 persen, saham NZIA mendaki 21,09 persen dan saham MDIA naik 21,33 persen.

Saham-saham yang tertekan atau masuk top losers antara lain saham UNIQ turun 6,92 persen, saham BBHI merosot 6,91 persen, saham INPC tergelincir 6,85 persen, saham ERTX turun 6,86 persen, dan saham BBSI susut 6,85 persen.

Pada awal perdagangan, saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 32,1 miliar, saham ASII sebesar Rp 22,2 miliar, saham TOWR sebesar Rp 1,8 miliar, saham BJBR sebesar Rp 1,3 miliar, dan saham MIKA sebesar Rp 1,3 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 28,7 miliar, saham INCO sebesar Rp 12, 1 miliar, saham BMRI sebesar Rp 5,5 miliar, saham ADRO sebesar Rp 3,1 miliar, dan saham PGAS sebesar Rp 2,1 miliar.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,34 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,19 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,13 persen, dan indeks saham Taiwan menanjak 0,22 persen. Sementara itu, indeks saham Singapura turun 0,13 persen.