Sukses

Laju IHSG Bergerak di Dua Zona, Investor Asing Beli Saham TLKM hingga ASII

Pada pra pembukaan perdagangan saham, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,13 persen atau 8,3 poin ke posisi 6.318.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di dua zona pada awal perdagangan saham Rabu, (17/3/2021). Hal ini seiring bursa saham global melemah dan bervariasi.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik tipis 0,13 persen atau 8,3 poin ke posisi 6.318. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik tipis ke posisi 6.315.

IHSG pun berbalik arah ke zona merah pada awal sesi perdagangan saham. Indeks saham LQ45 naik 0,11 persen ke posisi 944. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 133 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 163 saham melemah dan 207 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.321,33 dan terendah 6.295,05.

Total frekuensi perdagangan saham 103.572 kali dengan volume perdagangan saham 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 797,9 miliar. Investor asing beli saham Rp 52,08 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.386.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Namun, sektor saham pertanian dan keuangan turun masing-masing 0,89 persen dan keuangan susut 0,37 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur mendaki 0,84 persen, sektor saham konstruksi menguat 0,47 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,67 persen.

Mengutip Ashmore Asset Manajement, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke posisi 6.309 seiring saham kapitalisas kecil yang tertekan. Di sisi lain Kementerian Keuangan menaikkan lelang obligasi Rp 18,9 triliun pada 16 Maret 2021 dari target indikatif Rp 30 triliun.

Sementara itu, di bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah seiring investor menunggu kabar terbaru dari the Federal Reserve yang menggelar pertemuan selama dua hari ini. 7 dari 11 kelompok industri tertekan dengan industri dan keuangan mengalami penurunan terbesar.

Pertumbuhan lebih tinggi dan harapan inflasi telah mendorong pelaku pasar berharap bank sentral AS menaikkan suku bunga. Di sisi lain, penjualan ritel AS menurun pada Februari seiring cuaca musim dingin yang buruk menyelimuti sebagian besar negara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang mencatat top gainers pada perdagangan pagi antara lain saham VINS melonjak 32,74 persen, saham VICO terbang 29,57 persen, saham BEBS mendaki 25 persen, saham KICI melonjak 22,31 persen dan saham FMII naik 19,13 persen.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham BGTG melemah 7 persen, saham AIMS tergelincir 7 persen, saham MAYA susut 6,99 persen, saham INPS merosot 6,97 persen, dan saham GWSA turun 6,96 persen.

Pada awal perdagangan, investor asing membeli saham TLKM sebesar Rp 16,5 miliar, saham TINS sebesar Rp 28,4 miliar, saham BMRI sebesar Rp 7,7 miliar, saham PTPP sebesar Rp 5,6 miliar dan saham ASII sebesar Rp 4,2 miliar.

Sementara itu, saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBRI sebesar Rp 13,9 miliar, saham INCO sebesar Rp 3,7 miliar, saham MNCN sebesar Rp 1,7 miliar, saham BBCA sebesar Rp 1,7 miliar dan saham BJBR sebesar Rp 1,3 miliar.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,25 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,14 persen, dan indeks saham Shanghai menguat 0,15 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,84 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,02 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,05 persen.

Â