Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk, atau yang kini berganti nama menjadi PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), mulai bertransformasi menuju digital usai dicaplok bank asal Korea Selatan, KB Kookmin Bank.
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono mengatakan, masuknya KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali di Bukopin akan membawa perubahan pada produk digital yang dimiliki keduanya. Salah satunya adalah mengkoneksikan aplikasi Wokee milik Bukopin dengan Kookmin Liiv.
Transformasi ini, kata Rivan, sejalan dengan tren digitalisasi yang kian menjamur selama pandemi COVID-19 berlangsung sehingga ini momentum yang tepat untuk bertransformasi.
Advertisement
“Melihat seperti ini, tampaknya ini aknamenjadi kolaborasi yang sangat baik, tetapi platform digital mengubah pola transaksi masyarakat dengan drastis akan terjadi juga di KB Bukopin di masa yang akan datang,” kata dia dalam diskusi virtual bertajuk Era Bank Digital, Kamis (18/3/2021).
Secara bisnis proses, Rivan mengaku sangat berbeda. Meskipun menggunakan teknologi milik Bukopin yang digunakan dalam masa transisi, tetapi bisnis prosesnya jauh lebih cepat dari sebelumnya.
“Artinya ini dalam enam bulan berjalannya transformasi sudah kita rasakan perubahannya,” kata Rivan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ganti Nama
Sebelumnya, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mengumumkan perubahan nama menjadi PT Bank KB Bukopin Tbk pada 9 Februari 2021.
Hal itu disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (12/2/2021).
“Berdasarkan surat salinan Keputusan Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor KEP-11/PB.1/2021 tentang penetapan penggunaan izin usaha atas nama PT Bank Bukopin Tbk menjadi izin usaha atas nama PT Bank KB Bukopin Tbk yang diterima perseroan pada 9 Februari 2021,” tulis VP Corporate Secretary PT Bank Bukopin Tbk dalam keterbukaan informasi BEI.
Perseroan menyatakan kegiatan usaha dan operasional perseroan tetap berjalan normal meski ada pergantian nama bank.
Sebelumnya pergantian nama ini dilakukan setelah 67 persen saham PT Bank Bukopin Tbk diambil alih oleh bank asal Korea Selatan KB Kookmin Bank. Perseroan pun menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Desember 2020 untuk perubahan nama perseroan.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 11 Februari 2021, saham BBKP stagnan di posisi Rp 525 per saham. Saham BBKP sempat berada di level tertinggi 530 dan terendah 510 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 8.453 kali dengan nilai transaksi Rp 59,8 miliar.
Advertisement