Liputan6.com, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba di tengah pandemi COVID-19.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk turun 11,01 persen dari Rp 15,93 triliun pada 2019 menjadi Rp 14,18 triliun pada 2020. Beban pokok pendapatan merosot 13,10 persen sepanjang 2020. Tercatat beban pokok pendapatan mencapai Rp 9,07 triliun dari tahun 2019 sebesar Rp 10,43 triliun.
Laba bruto turun 7,03 persen dari Rp 5,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 5,11 triliun pada 2020. Beban usaha turun 9,98 persen dari Rp 3,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 3,15 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Perseroan mencatatkan penurunan beban operasi lain. Tercatat beban operasi turun 8,6 persen dari Rp 92,03 triliun pada 2019 menjadi Rp 84,09 triliun.
Pendapatan keuangan merosot 14,15 persen dari Rp 449,19 miliar pada 2019 menjadi Rp 385,61 miliar pada 2020. Bagian atas laba bersih entitas asosiasi-neto turun dari Rp 17,24 miliar pada 2019 menjadi Rp 15,33 miliar pada 2020.
Dengan demikian laba tahun berjalan yang berjalan dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun tipis 1,5 persen dari Rp 1,83 triliun pada 2019 menjadi Rp 1,80 triliun pada 2020. Laba per saham dasar turun dari Rp 498,56 pada 2019 menjadi Rp 490,69 pada 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Total Liabilitas
Total liabilitas naik 11,68 persen dari Rp 4,62 triliun pada 2019 menjadi Rp 5,16 triliun pada 2020. Ekuitas perseroan merosot 3,9 persen dari Rp 23,08 triliun pada 2019 menjadi Rp 22,17 triliun pada 2020.
Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 7,69 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,65 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham 18 Maret 2021, saham INTP naik 1,57 persen ke posisi Rp 12.925 per saham. Saham INTP dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 12.750.
Advertisement