Sukses

Saham ASII Naik 5,48 Persen Selama Sepekan, Bagaimana Rekomendasinya?

Saham PT Astra International Tbk (ASII) pada pekan lalu berada di level tertinggi 5.800 dan terendah 5.500 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Astra International Tbk (ASII) naik selama sepekan pada periode 15-19 Maret 2021. Saham ASII naik 5,48 persen ke posisi Rp 5.775 per saham.

Mengutip data RTI, Senin (22/3/2021), saham ASII pada pekan lalu berada di level tertinggi 5.800 dan terendah 5.500 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,5 triliun dengan total frekuensi perdagangan saham 71.406 kali.

Analis PT Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menuturkan, kenaikan saham ASII didorong kebijakan pemerintah memberikan relaksasi atau keringanan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) hingga mencapai 0 persen yang mulai berlaku 1 Maret 2021.”Ditambah lagi relaksasi berpotensi akan diperluas ke mobil 2.500 CC,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, secara teknikal, pergerakan saham ASII juga sudah wajar mengalami kenaikan seiring sudah turun dalam. Sebelumnya sepanjang Februari 2021, saham ASII sudah melemah 11,48 persen. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun dengan total frekuensi perdagangan saham 348.725 kali.

Untuk strategi saham ASII, Sukarno menuturkan, pelaku pasar dapat trading buy. Ia mengatakan, jika saham ASII terkoreksi dapat beli saat melemah atau buy on weakness di area support terdekat di 5.650-5.700.

"Idealnya harga dalam waktu dekat tidak turun di bawah level support tersebut untuk mempertahankan tren kenaikan dalam jangka pendek hingga menengah,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Rekomendasi Saham INCO hingga UNVR

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan meski terbatas pada perdagangan saham Senin, (22/3/2021). Pada Jumat, 19 Maret 2021, IHSG naik tipis 0,1 persen ke posisi 6.356.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu menembus level resistance 6.400 dan 6.505 secara agresif, IHSG masih rawan koreksi. “Area koreksi IHSG terdekat berada pada area 6.000-6.150,” ujar dia dikutip dalam catatannya.

Herditya menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran support 6.150-6.090 dan resistance 6.400-6.505.

Adapun untuk saham yang dapat dicermati pada awal pekan ini, Herditya memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Berikut rekomendasi teknikal saham tersebut:

1.INCO - Buy on Weakness (4.500)

Menutup Jumat, 19 Maret 2021,  INCO bergerak terkoreksi 2 persen dan ditutup di level 4,500.

"Selama INCO tidak terkoreksi di bawah 4,350, maka pergerakan INCO saat ini sedang berada di akhir wave C dari wave (A). Hal tersebut berarti, koreksi INCO cenderung terbatas dan berpeluang untuk berbalik menguat kembali,” ujar Herditya.

Buy on Weakness: 4.400-4.500

Target Price: 5.100, 5.700

Stoploss: below 4.350

2.UNVR - Buy on Weakness  (6.750)

Pada Jumat, 19 Maret 2021, UNVR ditutup menguat 2,3 persen ke level 6.750 diiringi dengan tekanan beli yang cukup besar.

“Selama tidak kembali terkoreksi ke bawah 6.475, maka posisi UNVR berada di awal wave (Y). Hal tersebut berarti, UNVR masih berpotensi untuk melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Buy on Weakness: 6.625-6.750

Target Price: 7.000, 7.400

Stoploss: below 6.475

3. WTON - Buy on Weakness (350)

Herditya menuturkan, WTON ditutup terkoreksi 1,1 persen ke level 350 pada perdagangan Jumat, 19 Maret 2021.

“Posisi WTON saat ini diperkirakan sedang membentuk awal wave [c] dari wave B, sehingga meskipun terkoreksi akan cenderung terbatas dan berpeluang berbalik menguat,” ujar dia.

Buy on Weakness: 340-350

Target Price: 400, 440

Stoploss: below 334

4.CPIN - Sell on Strength  (6.950)

Pada Jumat, 19 Maret 2021, CPIN ditutup menguat 3 persen ke level 6.950 dengan tekanan beli yang cukup besar.

“Kami perkirakan, posisi CPIN saat ini sedang berada di akhir wave (iii) dari wave [iii], sehingga penguatannya sudah relatif terbatas dan rentan terkoreksi untuk membentuk wave (iv),” tutur dia.

 Adapun level koreksi CPIN berada pada rentang 6.500-6.750 dan dapat dipergunakan sebagai level buyback.

Sell on Strength: 6.950-7.100