Sukses

Sentimen Ini Bikin IHSG Merosot 0,87 Persen pada 22 Maret 2021

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (22/3/2021), IHSG merosot 0,87 persen ke posisi 6.301,13.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan. Tekanan IHSG juga didorong aksi jual investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (22/3/2021), IHSG merosot 0,87 persen ke posisi 6.301,13.  Indeks saham LQ45 turun 1,41 persen ke posisi 944,28. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 253 saham melemah sehingga menekan IHSG. 217 saham menguat dan 164 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.077.963 kali dengan volume perdagangan saham 16,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10 triliun. Investor asing jual saham di pasar reguler mencapai Rp 414,50 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.391.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham aneka industri turun 2,38 persen, sektor saham infrastruktur susut 1,61 persen dan sektor saham keuangan melemah 1,54 persen.

Sementara itu, sektor saham perdagangan naik 2,17 persen, sektor saham pertanian menguat 0,80 persen dan sektor saham tambang menanjak 0,31 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kata Analis

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan,  IHSG memang rawan koreksi pada awal pekan ini karena tidak sanggup menembus level resistance 6.400.  Bursa saham Asia yang melemah juga menyeret IHSG ke zona merah dan aksi jual investor asing.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,36 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,13 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 2,07 persen, dan pimpin pelemahan. Indeks saham Singapura susut 0,15 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand naik 0,22 persen, indeks saham Shanghai menanjak 1,14 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,74 persen.

“Ditambah lagi dari pergerakan bursa regional Asia yang cenderung bergerak terkoreksi dan hari ini ada aksi jual asing yang cukup besar,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

Herditya memprediksi, IHSG masih rawan koreksi pada perdagangan saham, Selasa, 23 Maret 2021. “IHSG paling tidak menguji 6.268 dulu. Untuk katalis masih minim. Level support  6.268-resistance 6.350,” kata dia.