Sukses

IHSG Tinggalkan 6.100, Investor Asing Beli Saham TLKM hingga WIKA

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,94 persen atau 57,86 poin ke posisi 6.098,27 pada penutupan sesi pertama, perdagangan saham Kamis, 25 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham, Kamis, (25/3/2021). Aksi jual investor asing menekan IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,94 persen atau 57,86 poin ke posisi 6.098,27. Indeks saham LQ45 susut 0,66 persen ke posisi 919,89. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 374 saham melemah sehingga menekan IHSG. 108 saham menguat dan 131 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat di level tertinggi 6.176,42 dan terendah 6.085,85. Total frekuensi perdagangan saham 739.718 kali dengan volume perdagangan saham 10,5 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 190,04 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.449.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham infrastruktur naik 0,23 persen. Sektor saham konstruksi turun 1,52 persen, dan memimpin pelemahan. Diikuti sektor saham keuangan susut 1,34 persen dan sektor saham pertanian merosot 1,09 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain saham DYAN naik 24,71 persen, saham FITT melonjak 21,25 persen, saham IKAN meroket 20,80 persen, saham FORU melambung 18,64 persen, dan saham CCSI naik 14,75 persen.

Selain itu, saham-saham yang masuk top losers antara lain saham SOFA turun 9,43 persen, saham PLAN susut 8,33 persen, saham BBHI melemah 7 persen, saham BMAS susut 6,99 persen dan saham INPS tergelincir 6,93 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham TLKM sebesar Rp 79,2 miliar, saham INCO sebesar Rp 18,5 miliar, saham TKIM sebesar Rp 14,4 miliar, saham INKP sebesar Rp 11,1 miliar, dan saham WIKA sebesar Rp 10,3 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 153,6 miliar, saham ASII sebesar Rp 24,7 miliar, saham ICBP sebesar Rp 18,2 miliar, saham INDF sebesar Rp 17,1 miliar, dan saham BMRI sebesar Rp 16,6 miliar.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,22 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,27 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 1,27 persen.

Lalu indeks saham Thailand mendaki 0,25 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,26 persen, indeks saham Singapura naik 0,38 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,17 persen.