Sukses

Saham ViacomCBS Merosot 23 Persen, Ini Penyebabnya

ViacomCBS berencana menginvestasikan pendapatan bersihnya ke layanan streaming.

Liputan6.com, Jakarta - Saham ViacomCBS anjlok 23,2 persen pada Rabu 24 Maret 2021. Hal ini terjadi setelah perusahaan media massa tersebut mengumumkan harga penjualan saham barunya mencapai USD 3 miliar atau sekitar Rp 43,28 triliun (asumsi kurs Rp 14.427 per dolar AS)

Seperti dilansir Yahoo Finance, Jumat, (26/3/2021) emiten berkode VIAC ini berencana menginvestasikan pendapatan bersihnya ke layanan streaming. Namun, persaingan yang sulit dan risiko eksekusi membuat investor menjadi gelisah sehingga aksi jual tajam terjadi di saham.

Tercatat, VIAC telah kehilangan sekitar 28 persen nilai sahamnya hanya dalam tiga hari perdagangan. Penawaran saham ViacomCBS terdiri dari dua penawaran, yakni 20 juta saham biasa Kelas B dan 10 juta saham Seri A yang lebih konvertibel.

Perusahaan memberi harga penawaran saham Kelas B di angka USD 85 per saham dan penawaran Saham Preferensi Konvertibel di USD 100. Pebawaran tersebut akan ditutup 26 Maret 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Target Harga Saham

Pada 22 Maret 2021, analis Benchmark Daniel Kurnos menaikkan target harga saham menjadi USD120 (potensi kenaikan 71 persen) dari USD 80. 

Analis tersebut optimis dengan prospek VIAC dan memperkirakan saham akan mengalami tren lebih tinggi. Secara keseluruhan, Street memiliki peringkat konsensus hold pada saham berdasarkan 8 hold, 5 buys dan 7 sell.

Target harga analis rata-rata USD 58,41, sehingga menyiratkan potensi penurunan sekitar 16,7 persen ke level saat ini.  Saham VIAC telah meroket lebih dari 521 persen selama setahun terakhir.