Sukses

Ini Emiten Pemilik Kapal Kontainer Raksasa yang Terjebak di Terusan Suez

Sekitar 12 persen perdagangan global melewati Terusan Suez, yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah dan menyediakan jalur laut terpendek antara Asia dan Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kapal kontainer raksasa dikabarkan telah memblokir salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia, Terusan Suez. Puluhan kapal terjebak, menunggu kapal penyelamat untuk membebaskan kapal sepanjang 400 meter (1.312 kaki) itu.

Mesir kemudian memutuskan untuk membuka kembali jalur lama sebagai alternatif pengalihan beberapa lalu lintas sampai kapal yang mendarat dapat bergerak lagi. Hal ini memicu kenaikan  harga minyak di pasar internasional.

Sekitar 12 persen perdagangan global melewati Terusan Suez, yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah dan menyediakan jalur laut terpendek antara Asia dan Eropa.

Dilansir dari BBC, Jumat (26/3/2021), kapal yang bernama The Ever Given yang terdaftar di Panama dan dioperasikan oleh perusahaan pengapalan Evergreen, hendak menuju kota pelabuhan Rotterdam di Belanda dari Cina dan lewat ke utara melalui rute dalam perjalanan ke Mediterania.

Kapal berbobot 200 ribu ton ini dibangun pada 2018 dan dioperasikan oleh perusahaan transportasi Taiwan, Evergreen Marine, kandas dan bersandar di seberang jalur air sekitar pukul 07:40 waktu setempat (05:40 GMT) pada Selasa.

Dengan panjang 400 meter dan lebar 59 meter, kapal tersebut telah memblokade jalur kapal lain yang kini terjebak dalam barisan di kedua arah.

Perusahaan pengelola kapal peti kemas, Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM), membantah laporan sebelumnya sebagian kapal telah diapungkan kembali.

“Prioritas langsungnya adalah untuk mengembalikan kapal dengan aman dan lalu lintas laut di Terusan Suez untuk dilanjutkan dengan selamat,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Kapal Terbesar yang Pernah Kandas di Terusan Suez

Di sisi lain, para ahli telah memperingatkan prosesnya bisa memakan waktu beberapa hari. Tercatat, setidaknya ada 30 kapal yang antre di utara Ever Given, dan tiga di selatan. Evergreen Marine mengaku, kandasnya kapal diduga karena hempasan angin yang kencang.

Dr Sal Mercogliano, sejarawan maritim yang berbasis di negara bagian Carolina Utara AS, mengatakan insiden seperti ini jarang terjadi, tetapi dapat memiliki "konsekuensi besar bagi perdagangan global".

Kekhawatiran penyumbatan dapat menghambat pengiriman minyak mentah menyebabkan harga naik 4 persen di pasar internasional pada Rabu, Reuters melaporkan.

Badan intelijen energi Kpler mengatakan lebih dari 20 kapal tanker minyak yang membawa minyak mentah dan produk olahan terkena dampak kemacetan tersebut.

"Ini adalah kapal terbesar yang pernah kandas di Terusan Suez. Jika mereka tidak dapat membebaskannya, maka saat air pasang, mereka harus mulai memindahkan kargo,” kata dia.

3 dari 3 halaman

Tercatat di Bursa Saham Taiwan

Evergreen Marine Corp Taiwan Ltd diketahui menjadi perusahaan terbuka yang melantai di bursa saham Taiwan (TPE, Taipei Exchange) dengan kode perdagangan 2603. Nilai total kapitalisasi pasar sebesar TWD 218 miliar atau setara Rp 110 triliun (kurs Rp 506/dolar Taiwan). 

Pada perdagangan hari ini, saham Evergreen Marine Corp dibuka pada level TWD 42,00. Sepanjang perdagangan hingga berita ini ditulis, kode saham 2603 ini masih bertengger di zona hijau pada level TWD 42,85, naik 2,76 persen dari saat dibuka.