Sukses

Ada Larangan Mudik Lebaran 2021, Ini Tanggapan Jasa Marga

PT Jasa Marga Tbk optimistis industri jalan tol akan pulih lebih cepat dibandingkan sektor usaha lain imbas pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan melarang mudik Lebaran 2021. Keputusan tersebut dihasilkan dari rapat tiga menteri yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

"Ditetapkan tahun 2021 mudik ditiadakan, berlaku untuk seluruh ASN, TNI, Polri, BUMN, swasta maupun pekerja mandiri juga seluruh masyarakat,” kata Muhadjir seperti dikutip, Senin (29/3/2021).

Mengenai hal itu, Corporate Communication and Community Development group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan pihaknya mendukung apapun kebijakan pemerintah tentang mudik Lebaran pada 2021.

"Jasa Marga juga akan menyiapkan skenario di lapangan, untuk membantu Pemerintah dalam implementasi kebijakan tersebut,” kata dia kepada Liputan6.com.

Di sisi lain, Heru tak menampik jika lalu lintas Jasa Marga sempat terkoreksi cukup dalam pada awal pandemi COVID-19.

Pada Mei 2020 penurunan lalu lintas mencapai lebih dari 50 persen terhadap normal. Namun, perlahan lalu lintas bergerak naik dan pada akhir 2020 penurunan berkisar di bawah 15 persen dari lalu lintas normal. 

"Kami optimis industri jalan tol akan pulih lebih cepat dibanding sektor usaha lainnya yang terdampak pandemi," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kinerja Semester I 2020

Pada semester I 2020, momentum mudik termasuk dalam periode ini, JSMR mencatatkan laba bersih pada sebesar Rp 105,7 miliar.  

Pemerintah mengeluarkan imbauan Work From Home (WFH) dan juga kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang berakibat pada turunnya volume lalu lintas harian maupun Pendapatan Tol Perseroan menjadi sebesar Rp 3,9 triliun atau turun sebesar 17,5 persen dari semester I Tahun 2019. 

Seiring dengan hal tersebut, EBITDA Perseroan pada semester I 2020 ini tercatat sebesar Rp 2,6 triliun, turun 23 persen dibandingkan semester I Tahun 2019. 

Sementara Pendapatan Usaha Non Tol Perseroan berhasil tetap tumbuh 4,1 persen. Yaitu sebesar Rp 433,3 miliar dengan total aset Perseroan mencapai Rp 102,7 triliun, tumbuh 3,0 persen dibandingkan semester I 2019.