Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih lanjutkan koreksi pada perdagangan saham Selasa, (30/3/2021).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar.
Namun, selama IHSG tidak dipertahankan di atas level resistance terdekat, William mengatakan, IHSG berpeluang koreksi wajar masih terbuka lebar.
Advertisement
Ia menambahkan, investor asing masih mencatatkan pembelian saham secara year to date menunjukkan kepercayaan investor terhadap modal Indonesia. Jadi, IHSG masih mendapatkan momentum untuk akumulasi pembelian dengan target jangka pendek. "IHSG akan bergerak di kisaran 6.078-6.238,” ujar dia.
Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, berdasarkan rasio Fibonacci, dan support serta resistance maksimum berada di 6.081-6.254.
Ia prediksi, IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan sehingga peluang terjadinya koreksi lanjutan menuju kepada level support masih terbuka lebar.
“Di sisi lain, pergerakan indeks telah menguji batas atas dari beberapa garis moving area 10 dan MV 60 harian, sehingga peluang terjadinya koreksi lanjutan menuju kepada level support masih terbuka lebar,” kata dia.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG akan menguji level 6.128-6.160. Selama IHSG masih mampu bertahan di atas level 6.060, IHSG berpeluang untuk kembali menguat menguji 6.240-6.250 untuk membentuk wave (iv) dari wave c dari wave 2 pada skenario merah.
Hal tersebut berarti penguatan IHSG akan relatif terbatas dan masih rawan koreksi membentuk wave (v) dari wave c dari wave 2. IHSG akan bergerak di kisaran support 6.060-5.735 dan resistance 6.360-6.400.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pilihan Saham
Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Nafan memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI),PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), PT London Sumatera Tbk (LSIP).
Sedangkan William memilih saham ICBP, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM),PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Advertisement