Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 501,05 miliar pada 2020.
Jasa Margajuga mampu mempertahankan margin earning before interest, taxes, depreciation and amortization (ebitda) tetap stabil pada 2020 sebesar 62,42 persen dengan berbagai efisiensi.
"Upaya tersebut untuk mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah pada kuartal II dan III tahun lalu," ujar Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk., M. Agus Setiawan dalam keterangan resmi, Selasa (30/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Pembatasan itu menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan tol perseroan pada 2020 menjadi sebesar Rp 8,76 triliun. Ebitda perseroan pada 2020 ini tercatat sebesar Rp 5,98 triliun.
Di sisi lain, seiring dengan beroperasinya beberapa ruas tol baru pada 2020, total aset Perseroan tercatat sebesar Rp 104,08 triliun. Aset itu tumbuh sebesar 4,4 persen jika dibandingkan 2019.
Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) turun 1,44 persen ke posisi Rp 4.110 per saham pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa, 30 Maret 2021. Saham JSMR dibuka turun 20 poin ke posisi Rp 4.150 per saham. Saham JSMR berada di level tertinggi Rp 4.190 dan terendah Rp 4.100 per saham.
Total frekuensi perdagangan saham 1.175 kali dengan nilai transaksi Rp 7,7 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Aksi Korporasi untuk Pendanaan
Dari sisi pendanaan untuk mendukung likuiditas, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I pada 8 September 2020 senilai Rp2 triliun.
Adapun permintaan yang masuk untuk Obligasi Berkelanjutan II tersebut mencapai Rp 2,7 triliun, melebihi nilai yang ditawarkan.
Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan di antaranya untuk modal kerja, pemeliharaan jalan tol, peningkatan fasilitas dan sarana penunjang jalan tol lainnya.
Untuk menambah diversifikasi produk pendanaan, Perseroan menerbitkan Surat Berharga Komersial atau Commercial Paper dengan nama instrumen SBK I PT Jasa Marga (Persero) Tbk 2020 (“SBK Jasa Marga”) untuk pertama kalinya dengan nilai Rp 566 miliar yang terdaftar di Bank Indonesia (BI).
Dengan diterbitkannya SBK Jasa Marga, Perseroan menambah portofolio pendanaan serta basis investor baru yang akan berdampak semakin kompetitifnya cost of debt Perseroan dalam mendukung pertumbuhan Perseroan ke depan.
Advertisement