Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) akan membagikan dividen tunai 20 persen dari laba bersih 2020. Perseroan meraup laba bersih Rp 1,26 triliun pada 2020.
Pembagian dividen tunai telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Maybank Indonesia Tbk pada 26 Maret 2021. Dividen tunai yang dibagikan maksimal Rp 253,26 miliar atau 20 persen dari laba bersih 2020. Jumlah dividen itu setara Rp 3,32308 per saham.
Sisa laba bersih antara lain sebesar 1,54 persen atau Rp 19,52 miliar digunakan untuk dana cadangan umum, dan 78,46 persen digunakan sebagai laba ditahan perseroan.
Advertisement
Baca Juga
Adapun pemegang saham yang berhak menerima dividen tunai tahun buku 2020 adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 8 April 2021 sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Berikut jadwal pembayaran dividen tunai yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (31/3/2021):
1.Akhir Periode Perdagangan Saham dengan Hak Dividen (Cum Dividen) pada:
-Pasar reguler dan negosiasi pada 6 April 2021
-Pasar tunai pada 8 April 2021
2.Awal Periode Perdagangan Saham tanpa Hak Dividen (Ex Dividen) pada:
-Pasar reguler dan negosiasi pada 7 April 2021
-Pasar tunai pada 9 April 2021
3.Tanggal daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen tunai (recording date) pada 8 April 2021
4.Tanggal Pembayaran Dividen Tunai pada 29 April 2021
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
SMCB Tebar Dividen
Sebelumnya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) (SMCB) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 30 Maret 2021. Lewat RUPST tersebut, perseroan menyetujui pembagian dividen dari laba bersih 2020.
SMCB mengumumkan pembagian dividen sebesar 30 persen dari laba perseroan, yakni Rp 195,2 miliar atau Rp 25,49 per lembar saham.
Adapun laba bersih yang diperoleh perseroan sepanjang 2020 yakni sebesar Rp 650.987.820.665 atau Rp 650,98 miliar.
"30 persen atau sama dengan Rp 195.296.346.200, atau sama dengan Rp 25,49 per lembar saham ditetapkan sebagai dividen tunai," ujar Presiden Direktur, Aulia Mulki Oemar dalam public expose usai RUPST, Selasa, 30 Maret 2021.
Sementara 70 persen sisanya, atau sekitar Rp 455,6 miliar akan digunakan untuk mendanai kegiatan operasional perseroan.
RUPST ini juga menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham Perseroan melalui mekanisme Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk mencatatkan laba tahun berjalan Rp 650,98 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 499,05 miliar.
Pendapatan turun menjadi Rp 10,10 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,05 triliun. Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 7,12 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,17 triliun.
Beban usaha distribusi dan penjualan umum dan administrasi merosot dari Rp 1,04 triliun pada 2019 menjadi Rp 965,14 miliar pada 2020. Perseroan alami rugi kurs Rp 37,90 miliar pada 2020 dari periode 2019 untung Rp 51,87 miliar. Perseroan mecatat kenaikan penghasilan lain-lain menjadi Rp 98,90 miliar pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 63,22 miliar.
Laba per saham dasar dan dilusi naik menjadi Rp 85 pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 65. Total liabilitas naik menjadi Rp 13,17 triliun pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 12,58 triliun. Ekuitas naik menjadi Rp 7,56 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 526,81 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 386,75 miliar.
Â
Advertisement