Sukses

Pendapatan Turun pada 2020, Begini Penjelasan Blue Bird

Head of Investor Relations BIRD Michael Tene menyebut, penurunan pendapatan yang terjadi tak terlepas dari efek pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pendapatan PT Blue Bird Tbk (BIRD) turun 49,43 persen menjadi Rp 2,04 triliun pada 2020. Padahal, periode yang sama sebelumnya, perusahaan di bidang transportasi ini berhasil mencatat pendapatan Rp 4,04 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Head of Investor Relations PT Blue Bird Tbk Michael Tene menyebut, penurunan yang terjadi tak terlepas dari efek pandemi COVID-19.

"Kalau kita lihat performa keuangan Blue Bird di 2020 jelas sangat terpengaruhi oleh kondisi pandemi yang menurunkan mobilitas masyarakat," ujar dia kepada Liputan6.com, Rabu (31/3/2021).

Meski mengalami penurunan di awal pandemi, Michael menegaskan bila di kuartal 3 dan 4 performa telah mengalami perbaikan. Tercatat, pendapatan di kuartal 4 naik 23 persen dibandingkan kuartal 3 dan naik 85,7 persen dibandingkan kuartal 2 yang merupakan kuartal terburuk sepanjang 2020.

"Kami memang masih membukukan kerugian di kuartal 4 tahun 2020 sebesar Rp14,6 miliar. Namun sudah jauh membaik dibandingkan kuartal 3 di mana kami membukukan net loss minus Rp63 miliar. Net loss margin di kuartal 4 juga minus 3 persen dari sebelumnya minus 15,7 persen di kuartal 3 tahun 2020," ujarnya.

Dengan ada perbaikan di kuartal 3 dan 4, Michael mengatakan, pemulihan jelas terlihat sehingga peningkatan pendapatan mengalami peningkatan sangat signifikan.

"Apabila melihat performa kami di kuartal 3 dan 4 sangat jelas pemulihan yg terjadi di performa keuangan Blue Bird sangat signifikan," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Keuangan Lainnya

Blue Bird juga mengalami penurunan beban langsung 42 persen menjadi Rp1,71 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,95 triliun. Laba bruto turun 69,46 persen dari Rp 1,09 triliun pada 2019 menjadi Rp 334,51 miliar.

Beban usaha turun menjadi Rp 561,54 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 371,94 miliar. Perseroan mencatat kenaikan denda dan klaim dari Rp 16 miliar pada 2019 menjadi Rp 64,30 miliar.Beban bunga naik menjadi Rp 104,66 miliar dari periode 2019 sebesar Rp 80,69 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.