Liputan6.com, Jakarta - BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan mempertimbangkan menyesuaikan portofolio investasi yang dilakukan bertahap dalam jangka panjang.
Salah satunya dengan menambah alokasi pada surat utang dan investasi langsung melalui kerja sama investasi dengan Sovereign Wealth Fund.
Hal ini juga sebagai strategi khusus BP Jamsostek untuk atasi defisit dana Jaminan Hari Tua (JHT). Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo menyebut, dana JHT yang terdapat pada Asset Matching Liabilities (ALMA) sering kali mengalami defisit.
Advertisement
Dalam pemaparannya, Ia menegaskan lebih dari 23 persen dana JHT terdapat pada saham dan reksa dana. Karena itu pemangkasan di sisi ini masuk dalam tiga strategi khusus yang telah disiapkan. Â
"Ada tiga porsi yang akan kami lakukan untuk memperbaiki posisi JHT. Pertama dari sisi aset melakukan perubahan dari saham, reksa dana, ke obligasi atau investasi langsung sehingga secara perlahan kita akan rekomposisi aset yang ada untuk meminimalisasi risiko pasar seperti saat ini," ujar dia dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, di Jakarta, seperti dikutip dari layanan video channel DPR, Rabu, 31 Maret 2021.
Karena bobot saham dan reksadana di portofolio JHT semakin mengecil, Anggoro menyebut dampak fluktuasi saham juga akan berkurang.
Adapun dana kelolaan BP Jamsostek per Februari 2021 mencapai Rp 489,89 triliun dengan rata-rata pertumbuhan tahunan 17 persen compound annual growth rate (CAGR) atau tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata investasi selama jangka waktu tertentu lebih dari satu tahun.
Aset alokasi investasi Februari 2021 antara lain surat utang sebesar 65 persen, deposito 12 persen, saham 14 persen, reksa dana 8 persen dan investasi langsung sebesar 1 persen.
Mengutip laporan tahunan BP Jamsostek pada 2019, komposisi untuk portofolio investasi saham mencapai 17,21 persen dengan realisasi imbal hasil investasi Rp 5,01 triliun. Sepanjang 2019, realisasi investasi BP Jamsostek mencapai Rp 29,15 triliun.
Komposisi portofolio investasi terbesar di surat utang atau obligasi mencapai 68,86 persen, saham 17,21 persen, deposito 11,45 persen, reksa dana 1,98 persen, penyertaan langsung 0,01 persen dan properti 0,50 persen.
Lalu saham apa saja yang dipegang oleh BP Jamsostek? Mengutip laporan tahunan  BP Jamsostek konsolidasi pada 2019, deretan saham itu antara lain:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham yang Dipegang
Pihak berelasi:
-PT Aneka Tambang Tbk
-PT Bank Mandiri Tbk
-PT Bank Negara Indonesia Tbk
-PT Bank Tabungan Negara Tbk
-PT Jasa Marga Tbk
-PT Krakatau Steel Tbk
-PT Semen Indonesia Tbk
-PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
-PT Telkom Indonesia Tbk
-PT Timah Tbk
-PT Wijaya Karya Tbk
Pihak ketiga:
-PT Adaro Energy Tbk
-PT Astra Agro Lestari Tbk
-PT Astra International Tbk
-PT Bank Central Asia Tbk
-PT Bumi Serpong Damai Tbk
-PT Indo Tambang Raya Megah Tbk
-PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
-PT Indofood Sukses Makmur Tbk
-PT Kalbe Farma Tbk
-PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
-PT Salin Ivomas Pratama Tbk
-PT Unilever Indonesia Tbk
-PT United Tractors Tbk
-PT Vale Indonesia Tbk
Advertisement
Per Februari 2021
Sementara itu, berdasarkan dokumen yang diterima per Februari 2021, memang tidak jauh beda saham yang dipegang BP Jamsostek tetapi ada tambahan saham Wika Beton dan Waskita Beton Precast. Berikut sejumlah saham yang diinvestasikan BP Jamsostek antara lain:
-PT Astra Agro Lestari Tbk
-PT Bank Central Asia Tbk
-PT Bumi Serpong Damai Tbk
-PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
-PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
-PT Semen Indonesia Tbk
-PT Unilever Indonesia Tbk
-PT Adaro Energy Tbk
-PT Bank Negara Indonesia Tbk
-PT Garuda Indonesia Tbk
-PT Indo Tambangraya Megah Tbk
-PT Perusahaan Gas Nearga Tbk
-PT Summarecon Agung Tbk
-PT Wijaya Karya Tbk
-PT Aneka Tambang Tbk
-PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
-PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
-PT Jasa Marga Tbk
-PT Bukit Asam Tbk
-PT Timah Tbk
-PT Waskita Beton Precast Tbk
-PT Astra International Tbk
-PT Bank Tabungan Negara Tbk
-PT Vale Indonesia Tbk
-PT Kalbe Farma Tbk
- PT PP Tbk
-PT Telkom Indonesia Tbk
-PT Waskita Karya Tbk
-PT Bank Negara Indonesia Tbk
-PT Bank Mandiri bk
-PT Indofood Sukses Makmur Tbk
-PT Krakatau Steel Tbk
-PT Salim Ivomas Pratama Tbk
-PT United Tractors Tbk
-PT Wijaya Karya Beton Tbk
Â