Sukses

Alasan Sony Corp Ubah Nama Setelah Enam Dekade

Dalam beberapa tahun terakhir ini Sony telah mendulang kesuksesan dari produk konsol game PlayStation, kamera dan smartphone yang laris manis di pasaran.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya dalam enam dekade, Sony Corp mengganti namanya menjadi Sony Group Corp. Perubahan nama tersebut mewakili diversifikasi portofolio Sony dari segmen elektronik terkenalnya yang meluncurkan pemutar musik portabel Walkman dan TV.

Dilansir dari Kyodo News, Jumat (2/4/2021), dalam beberapa tahun terakhir ini Sony telah mendulang kesuksesan dari produk konsol game PlayStation, kamera dan smartphone yang laris manis di pasaran.

Anime adalah area lain yang semakin menjadi fokus Sony, dengan anak perusahaan Aniplex Inc. yang menjadi co-distributor film blockbuster berdasarkan serial manga "Demon Slayer".

Menjelang perombakan struktural, Sony menjadikan unit keuangannya yang menguntungkan Sony Financial Holdings Inc. sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki tahun lalu.

Lanskap industri elektronik telah berubah secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir karena perusahaan seperti Panasonic Corp. dan Sharp Corp. menghadapi persaingan ketat dari para pesaing di China dan Korea Selatan.

Sony mendapatkan sekitar sepertiga dari keuntungan operasinya dari segmen game dalam sembilan bulan pertama tahun bisnis yang dimulai pada April tahun lalu, dibantu oleh permintaan yang dipicu pandemi. Sementara sekitar 16 persen berasal dari segmen elektronik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Harapan Laba Bersih

Grup tersebut mengharapkan laba bersih 1,09 triliun yen dalam tahun bisnis penuh yang berakhir Rabu, yang akan menjadi pertama kalinya bagi perusahaan Jepang itu untuk melampaui angka 1 triliun yen.

Perubahan nama sebelumnya dari Tokyo Telecommunications Engineering Corp. menjadi Sony Corp. terjadi pada 1958.

Sony membuat namanya dikenal secara global dengan elektroniknya tetapi tertinggal dalam pengembangan produk digital seperti televisi LCD dan dikalahkan oleh Apple Inc. dari Amerika Serikat dalam bidang pemutar musik digital portabel.

Sony mengalami kerugian besar pada tahun-tahun setelah runtuhnya bank investasi AS Lehman Brothers yang menyebabkan krisis keuangan global pada 2008. Sebagai bagian dari restrukturisasi, perusahaan tersebut menjual bisnis komputer pribadi merek Vaio pada 2014 dan bisnis baterai lithium ion pada 2017 .