Sukses

Hasil RUPST Bukit Asam Rombak Jajaran Direksi, Ini Susunannya

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merombak jajaran direksi pada Senin, 5 April 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menetapkan empat direksi baru perusahaan pada Senin, (5/4/2021).

Salah satunya Suryo Eko Hadianto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Transformasi Bisnis PT Inalum (Persero) atau MIND-ID. Ia diangkat menjadi direktur utama PTBA menggantikan Arviyan Arifin yang telah habis masa jabatannya untuk periode 2016-2021.

“Untuk pengurus baru Direktur Utama Bapak Suryo Eko Hadianto. Kemudian Direktur Sumber Daya Manusia Ibu Dwi Fatan Lilyana. Kemudian Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Ibu Farida Thamrin, dan Direktur Operasi dan Produksi Bapak Suhedi,” ujar Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk, Apollonius Andwie.

Berikut susunan pengurus PT Bukit Asam Tbk yang baru:

Direktur Utama : Suryo Eko Hadianto

Direktur Sumber Daya Manusia : Dwi Fatan Lilyana

Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko: Farida Thamrin

Direktur Operasi dan Produksi : Suhedi

Direktur Pengembangan Usaha : Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kinerja Keuangan Bukit Asam pada 2020

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat penurunan baik di laba dan pendapatan sepanjang 2020. Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 41,16 persen.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 2,38 triliun pada 2020. Perolehan laba itu turun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,05 triliun. Pendapatan Bukit Asam turun 20,48 persen dari Rp 21,78 triliun pada 2019 menjadi Rp 17,32 triliun pada 2020.

Beban pokok pendapatan merosot 9,5 persen dari Rp 14,17 triliun pada 2019 menjadi Rp 12,7 triliun.  Beban pokok pendapatan turun 9,9 persen dari Rp 14,17 triliun pada 2019 menjadi Rp 12,7 triliun.

Laba bruto susut 40 persen dari Rp 7,61 triliun pada 2019 menjadi Rp 4,56 triliun pada 2020. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 12 Maret 2021.

Beban umum dan administrasi turun dari Rp 1,93 triliun pada 2019 menjadi Rp 1,43 triliun pada 2020. Beban penjualan dan pemasaran merosot dari Rp 828,67 miliar pada 2019 menjadi Rp 692,32 miliar. Laba usaha merosot 49,73 persen dari Rp 5,01 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,52 triliun pada 2020.

Dengan demikian, laba per saham dasar dan dilusi PT Bukit Asam Tbk turun menjadi Rp 213 pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 371.

Perseroan mencatat liabilitas turun jadi Rp 7,11 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,67 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp 16,93 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,42 triliun.

PT Bukit Asam Tbk mencatat aset Rp 24,05 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,09 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 4,34 triliun pada 31 Desember 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,75 triliun.