Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan membagikan sisa dividen tunai final untuk tahun buku 2020 sebesar Rp 167 per saham. Pembayaran sisa dividen itu tanpa memperhitungkan jumlah treasury stock sebesar 33.369.100 saham.
Keputusan pembagian sisa dividen tunai final itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 6 April 2021.
Dalam RUPST PT Indo Tambangraya Megah Tbk memutuskan membagikan dividen tunai sebesar USD 35,49 juta. Rasio dividen itu 90 persen dari keuntungan bersih perseroan setelah pajak pada tahun buku 2020. Perseroan meraup laba bersih perseroan untuk tahun buku 2020 sebesar USD 39,46 juta.
Advertisement
Baca Juga
Penggunaan laba bersih antara lain digunakan sebesar USD 22,82 juta untuk dividen interim tunai pada 24 November 2020. Hal itu sesuai keputusan direksi yang berlaku efektif pada 27 Oktober 2020.
Kemudian sisa laba bersih USD 12,67 juta atau setara Rp 167 per saham berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada 26 Maret 2021 yang akan dibagikan untuk dividen tunai final kepada pemegang saham pada 29 April 2021 dengan recording date pada 16 April 2021.
Sisa keuntungan bersih akan ditambahkan pada laba ditahan guna mendukung pengembangan perseroan.
Jadwal pembayaran dividen tunai:
1.Akhir Periode Perdagangan Saham dengan Hak Dividen
-Pasar reguler dan negosiasi pada 14 April 2021
-Pasar tunai pada 16 April 2021
2.Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen
-Pasar reguler dan negosiasi pada 15 April 2021
-Pasar tunai pada 19 April 2021
3.Recording date pada 16 April 2021
4.Pembayaran dividen pada 29 April 2021
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja Keuangan 2020
Sebelumnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk membukukan pendapatan dan laba yang merosot sepanjang 2020. Pendapatan turun 30,0 persen menjadi USD 1,18 miliar pada 2020. Periode sama tahun sebelumnya, perseroan membukukan pendapatan USD 1,71 miliar.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 69,5 persen secara year on year. Realisasi laba tercatat USD 39,46 juta dari periode 2019 sebesar USD 129,42 juta.
Beban pokok pendapatan mencapai USD 986,18 juta pada 2020. Realisasi beban pokok pendapatan itu turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 1,38 miliar.
Laba kotor merosot 39,03 persen dari USD 326,68 juta pada 2019 menjadi USD 199,15 juta pada 2020.Di sisi lain, perseroan menekan sejumlah beban. Beban penjualan turun dari USD 116,56 juta pada 2019 menjadi USD 75,10 juta pada 2020. Beban umum dan administrasi susut dari USD 29,59 juta pada 2019 menjadi USD 20,13 juta pada 2020.
Sementara itu, beban keuangan naik menjadi USD 3,47 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,49 juta.Total liabilitas turun 3,77 persen menjadi USD 312,33 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya SUD 324,57 juta. Ekuitas susut 4,3 persen dari USD 884,46 juta pada 2019 menjadi USD 846,29 juta pada 2020.
Total aset tercatat USD 1,15 juta pada 2020. Perolehan aset itu turun dari posisi 2019 sebesar USD 1,20 juta. Perseroan kantongi kas dan setara kas naik menjadi USD 231,45 juta pada 2020.
Â
Advertisement