Liputan6.com, Jakarta - PT Pelat Timah Nusantara Tbk, disingkat PT Latinusa (NIKL) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai USD 2,95 juta, setara Rp 42,98 miliar (kurs Rp 14.570 per USD).
"Untuk di tahun 2021 ini capex kita mungkin sudah mulai lebih rendah dari tahun sebelumnya. Mungkin hanya sekitar USD 2,95 juta,” ujar Direktur Utama NIKL, Jetrinaldi dalam paparan publik, Kamis (8/4/2021).
Adapun rencana alokasi belanja modal tersebut difokuskan untuk efisiensi kinerja perseroan. Pada 2020, perseroan menyiapkan belanja modal sekitar USD 4 juta USD.
Advertisement
"Akan tetapi dikarenakan Covid-19, maka dilakukan reschedule proyek-proyek yang direncanakan, mungkin nanti di akhir tahun akan diketahui berapa besar realisasinya dengan pertimbangan Covid-19 ini,” ujar Jetrinaldi seperti dikutip dari hasil paparan publik tahun lalu.
Merujuk laporan keuangan perseroan, pada periode tahun buku 2020, perseroan memiliki nilai investasi barang modal sebesar USD 4,86 juta. Sementara realisasinya hingga 31 Desember 2020 hanya sebesar USD 634.734. Adapun jenis investasi barang modal pada 2020 antara lain mesin dan peralatan, serta perlengkapan kantor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja 2020
Sebelumnya, PT Latinusa Tbk (NIKL) mencatatkan kinerja keuangan cukup baik selama pandemi COVID-19 berlangsung 2020. Kendati dari sisi penjualan mengalami tekanan, perseroan mampu mencatatkan kenaikan laba bersih tahun berjalan sebesar USD 2,72 juta atau setara Rp 39,6 miliar (kurs 14.570 per USD). Laba tersebut tumbuh 1,3 persen dari periode 2019 sebesar USD 2,68 juta.
"Dalam kondisi ekonomi yang terpengaruh signifikan karena pandemi COVID-19 ini kami dari manajemen dan karyawan mengucapkan syukur karena diberi kemudahan sehingga bisa menjalaninya dalam kondisi baik. Sehingga walaupun pencapaian penjualan sedikit di bawah dari tahun sebelumnya. Namun dari kinerja keuangan kita justru lebih baik,” ujar Direktur Utama PT Latinusa Tbk, Jetrinaldi dalam paparan publik, Kamis, 8 April 2021.
Sepanjang 2020, Latinusa membukukan penjualan senilai USD 144,72 juta, atau turun 1,44 persen dibandingkan USD 163,08 juta pada 2019. Akibatnya, laba bruto pada 2020 menurun 7,17 persen menjadi USD 9,78 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 10,53 juta.
Perseroan menekan beban penjualan dari USD 3,28 juta pada 2019 menjadi USD 3,12 juta pada 2020. Beban lain-lain turun menjadi USD 984 pada 2020 dari 2-19 sebesar USD 82.335. Biaya keuangan susut dari USD 1,84 juta pada 2019 menjadi USD 1,25 juta.
Pendapatan keuangan naik 143,78 persen menjadi USD 757.003 pada 2020. Pendapatan lain-lain naik 9,04 persen menjaid USD 469.057. Akan tetapi, beban administrasi naik menjadi USD 4,01 juta pada 2020 dari 2019 sebesar USD 3,94 juta.
Namun, Latinusa menjaga perolehan laba dari kegiatan operasional dengan laba sebelum pajak sebesar USD 3,63 juta dibandingkan USD 3,89 juta pada 2019. Setelah perhitungan pajak, Latinusa mencatat laba bersih tahun berjalan pada 2020 sebesar USD 2.72 juta, naik dibandingkan USD 2,68 juta pada 2019.
Sementara itu, total liabilitas tercatat USD 83,54 juta pada 2020. Angka ini turun dari periode sama tahun sebelumnya USD 106,04 juta. Ekuitas perseroan naik menjadi USD 48,38 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 45,63 juta.
Total aset turun 13,02 persen menjadi USD 131,92 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 151,68 juta. Perseroan kantongi kas dan setara kas menjadi USD 14,85 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 28,39 juta.
Advertisement