Sukses

IPO di Amerika Serikat, Grab Dikabarkan Merger dengan SPAC Altimeter

Grab akan mencatatkan saham di Amerika Serikat melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau disebut special purpose acquisition company atau SPAC.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi yang berbasis di Singapura, Grab dikabarkan mencatatkan saham di New York, Amerika Serikat. Untuk memuluskan rencana itu melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau disebut special purpose acquisition company atau SPAC.

Dengan merger tersebut, valuasi Grab menjadi USD 35 miliar, sehingga menjadikan kesepakatan dengan SPAC paling besar yang pernah ada.  Grab akan merger dengan salah satu dari dua SPAC Altimeter Capital yaitu Altimeter Growth 1. Paling cepat dilakukan pekan ini.

Grab akan meraih dana sekitar USD 2,5 miliar melalui kesepakatan investasi swasta melalui penawaran saham ke publik. Kesepakatan ini sering kali bersama dengan kesepakatan SPAC yang memungkinkan investor institus membeli langsung dari perusahaan public dan biasanya di bawah harga pasar.  

Dana dari USD 2,5 miliar tersebut, sekitar USD 1,2 miliar akan didanai oleh Altimeter. Demikian mengutip dari laman theedgesingapore.com, Kamis (8/4/2021).

Adapun pendiri Grab Anthony Tan akan memiliki sekitar dua persen dari entitas yang terdaftar. “Grab “patut diperhatikan” karena kesepakatan yang datang dari Asia terutama Asia Tenggara, wilayah yang sama kurang terwakili di pasar saham Amerika Serikat,” ujar salah satu bankir.

Berdasarkan sumber yang mengetahui hal itu menyebutkan kalau kesepakatan belum diselesaikan. Grab dan Altimeter pun menolak berkomentar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Bakal IPO di Amerika Serikat

Sebelumnya, Grab, perusahaan raksasa jasa transportasi berbasis daring dikabarkan sedang menjajaki untuk mencatatkan saham perdana di Amerika Serikat (AS) pada 2021. Hal ini seiring minat investor yang kuat untuk penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Rencana IPO Grab dikabarkan dapat meraup dana USD 2 miliar. Dengan perolehan dana itu diperkirakan menjadi penawaran saham perdana terbesar di luar negeri oleh perusahaan di Asia Tenggara. Hal itu berdasarkan tiga sumber yang mengetahui hal tersebut, seperti dilansir dari Antara, Senin, 18 Januari 2021.

"Pasar sedang baik, dan bisnis juga lebih baik dari sebelumnya. Ini seharusnya bagus untuk penawaran ke publik,” ujar sumber itu.

Meski demikian, detil IPO termasuk jumlah besaran saham dan waktu belum difinalisasi karena melihat kondisi pasar. Adapun Grab yang berbasis di Singapura menolak komentar mengenai rencana IPO tersebut.

Adapun Grab didukung oleh SoftBank Group Corp dan Mitsubishi UFJ Financial Group telah berkembang pesat dari awalnya sebagai usaha ride-hailing di Malaysia pada 2012 menjadi perusahaan rintisan paling bernilai di kawasan ini dengan nilai USD 16 miliar.

Perusahaan yang juga menawarkan layanan keuangan dan baru-baru ini memperoleh lisensi bank digital di Singapura, mengatakan, bulan ini pendapatan grup telah pulih dengan nyaman di atas tingkat pra-pandemi.

Perusahaan juga mengatakan, bisnis ride-hailing mencapai titik impas di semua pasar operasinya, termasuk Indonesia yang terbesar. Perseroan mengharapkan bisnis pengiriman makanan mencapai titik impas pada akhir 2021.