Liputan6.com, Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) melakukan rebranding dengan meluncurkan logo baru pada Kamis, (8/4/2021). Bersamaan dengan itu, KPEI juga menyematkan tagline secure and efficient.
Dalam kesempatan ini, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK, Hoesen berharap milestone ini dapat meningkatkan citra dan brand awareness KPEI yang saat ini sudah semakin luas peran dan layanannya. Tidak hanya pasar modal Indonesia tetapi juga bagi industri jasa keuangan pada umumnya.
Baca Juga
"Saya berharap logo perusahaan baru dari KPEI tersebut tidak hanya semata-mata meningkatkan citra dan public awareness atau eksistensi KPEI, namun juga meningkatkan komitmennya sebagai penyedia jasa kliring dan CCP yang terpercaya dan berintegritas. Tidak hanya di pasar modal dan pasar keuangan Indonesia tapi juga di dunia internasional,” kata dia, Kamis (8/4/2021).
Advertisement
Sedikit gambaran, Hoesen membeberkan kinerja KPEI dalam satu tahun terakhir sebagai lembaga kliring dan penjaminan yang telah memiliki anggota sebanyak 103 anggota kliring. KPEI telah mengelola dana jaminan yang nilainya sudah mencapai Rp 5,7 triliun.
"Di tengah situasi pandemi COVID-19 dan krisis keuangan yang melanda dunia di tahun 2020 lalu secara umum kinerja KPEI cukup positif. Hingga tanggal 31 Desember 2020 nilai aset KPEI mencapai Rp 1,77 triliun atau naik 13 persen dari tahun 2019 yang sebesar Rp 1,57 triliun,” jelas Hoesen.
Sementara untuk laba bersih KPEI pada 2020 mencapai Rp 122,8 miliar. Realisasi laba itu naik dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 104,3 miliar.
"Perkembangan ini tentunya membuat optimisme bagi kita bahwa KPEI akan terus berkembang serta mampu mewujudkan komitmennya untuk mekin berkontribusi dalam tugas dan fungsinya sebagai lembaga kliring dan penjaminan,” kata Hoesen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pesan OJK
Di sisi lain, dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsinya tersebut diharapkan KPEI dapat meningkatkan kapasitas perencanaan.
Hoesen menilai hal ini penting karena sustainability organisasi harus bisa didukung dengan kemampuan organisasi untuk mengadaptasi perkembangan dan perubahan.
"Termasuk insan-insan KPEI harus dibangun dan kapasitasnya maupun integritasnya," imbuhnya.
"Meningkatnya perkembangan atau transaksi ini akan harus menyesuaikan dengan perkembangan terkini terutama dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat dan atas standar dan praktek yang berlaku secara global,” ia menambahkan.
Advertisement