Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melemah pada perdagangan saham Selasa, (12/4/2021).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG terlihat kembali melemah di tengah sentimen global dan regional.
Baca Juga
Gelombang tekanan masih terlihat cukup besar sehingga jika IHSG tidak dapat mempertahankan level support, IHSG masih akan bergerak melemah. Akan tetapi, peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk akumulasi beli dengan target jangka pendek.
Advertisement
"IHSG masih berpotensi melemah di kisaran 5.827-6.088,” kata William dalam catatannya.
Hal senada dikatakan Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi. Ia menuturkan, secara teknikal, IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.900-6.042.
"Secara teknikal IHSG bergerak melemah break out support MA5 dan bergerak menuju support bullish trend line. Potensi menguji lower bollinger bands dikisaran level 5.920 sebagai konfirmasi arah selanjutnya,” kata dia.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin, 12 April 2021, IHSG turun 2 persen ke posisi 5.948,57. Saham properti dan aneka industri masing-masing turun lebih dari tiga persen.
“Investor mendapat trigger negatif dari pelemahan mayoritas indeks ekuitas berjangka AS dan mayoritas indeks saham di Asia. Turunnya data indeks penjualan eceran YoY memberikan indikasi pemulihan ekonomi Indonesia yang masih jauh dari kata pulih,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Sedangkan William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Kemudian saham PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Advertisement