Liputan6.com, Jakarta - Bernard L. Madoff, mantan pemodal yang menjalankan skema ponzi terbesar dalam sejarah meninggal dunia pada Rabu, (14/4/2021). Ia meninggal dalam usia 82 tahun.
The Federal Bureau of Prison atau Biro Penjara Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi kematian Bernad Madoff di Pusat Medis Federal di Butner, Carolina Utara. Demikian mengutip dari laman BBC.
Baca Juga
Madoff menjalani hukuman 150 tahun setelah dia mengakui pada 2009 telah menipu investor melalui skema ponzi yang dibayarkan menggunakan uang investor. Nilai kerugian karena skema ponzi tersebut diperkirakan mencapai USD 65 miliar.
Advertisement
Sejak awal 2020, ia meminta untuk membebaskannya dari penjara dengan alasan berada di tahap akhir penyakit ginjal dan sudah terlalu tua untuk transplantasi. Akan tetapi, permintaan dia ditolak pada Juni. Pengacara Bernard Madoff menyebutkan kalau kliennya menderita penyakit ginjal.
“Anda tahu belum ada satu hari pun di penjara yang saya tidak merasakan rasa bersalah atas rasa sakit saya yang saya timbulkan kepada para korban dan keluarga saya,” ujar dia kepada Washington Post, dilansir dari CNBC.
Ia menuturkan, dirinya kehilangan kedua putranya dan istrinya tidak sehat sehingga itu menjadi sesuatu yang mengerikan. “Saya sangat dekat dengan keluarga saya. Saya membuat kesalahan besar. Dan Anda tahu saya menderita karenanya. Saya akan menderita dengan itu ketika saya keluar,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Profil Madoff
Bernard Lawrence Madoff lahir di Queens, New York pada 29 April 1938, putra dari Sylvia dan Radolp Madoff, seorang tukang ledeng yang menjadi pialang saham.
Selama lebih dari 50 tahun, Bernie Madoff terkenal di wall street, seorang manajer keuangan yang mendirikan perusahaan sendiri pada usia 22 dan menjadi ketua non eksekutif Nasdaq pada 1990.
Ia membantu mengembangkan beberapa sistem dan struktur pasar yang memindahkan pasar saham melampaui lantai perdagangan dan menghadirkan perdagangan elektronik yang modern.
Adapun Madoff mengaku bersalah atas skema ponzi yang merugikan investor pada 2009. Penyelidik menemukan kalau skema ponzi tersebut dimulai pada awal 1970 dan menipu sebanyak 37.000 orang di 136 negara selama empat dekade.
Ia ditangkap pada 11 Desember 2009 setelah dua anaknya menyerahkan Madoff. Adapun korban Madoff termasuk orang terkenal seperti sutradara Steven Spielberg, mantan pemilik New York Mets Fred Wilpon, aktor Kevin Bacon, dan pemenang Nobel Perdamaian Elie Weisel dan investor biasa seperti Burt Ross kehilangan USD 5 juta.
Advertisement
Dijatuhi Hukuman Penjara 150 Tahun
Pada 2008, kehidupan Madoff runtuh karena krisis keuangan. Dibanjiri permintaan penebusan dari kliennya, Madoff tidak bisa terus melakukan penipuan itu. Pada 10 Desember 2008, ia mengaku kepada putra-putranya, Mark dan Andrew, kalau bisnis penasihat investasi di Bernard L Madoff Investment Securities semuanya bohong.
Madoff berharap dapat mengulur waktu untuk mendistribusikan bonus ratusan juta dolar AS kepada para karyawan, lalu menghentikan perusahaan. Akan tetapi,Mark dan Andrew yang merupakan manajer senior dalam operasi perdagangan perusahaan yang beroperasi secara terpisa dari bisnis konsultan tidak akan memilikinya dan segera memberi tahu pihak berwenang.
Pada 11 Desember 2008, FBI menggerebek kantornya di Lipstik Bulding di Midtown Manhattan Third Avenue. Pada 12 Maret 2009, Madoff mengaku bersalah atas 11 kejahatan federal dan mengaku mengoperasikan skema ponzi terbesar dalam sejarah. Ia dijatuhi hukuman tiga bulan kemudian dengan hukuman maksimum 150 tahun penjara dengan ganti rugi USD 170 miliar.