Liputan6.com, Jakarta - Momen Ramadan dan Lebaran 2021 diyakini membawa optimisme bagi emiten konsumer dan ritel. Hal ini utamanya didorong sentimen vaksinasi, sehingga kepanikan di pasar kian memudar.
Wakil Direktur Utama Erajaya Group, Hasan Aula menjelaskan, puasa dan Lebaran merupakan momen yang penting, dan biasanya konsumen akan berbelanja lebih banyak. Lantaran, tiap Lebaran ada yang menjadi penopang daya beli masyarakat yakni Tunjangan Hari Taya (THR).
"Lebaran selalu menjadi momen penting dan biasanya konsumen akan berbelanja dan kami selalu mengharapkan ada kenaikan penjualan di saat Lebaran,” ujar dia kepada Liputan6.com, ditulis Jumat, (16/4/2021).
Advertisement
Baca Juga
Namun, keadaan berbalik saat pandemi COVID-19 melanda tanah air pada Maret 2020 lalu. Tak lama setelah itu masuk momentum Ramadan.
Pemerintah memberlakukan pengetatan berupa pembatasan sosial untUk menekan rantai penyebaran COVID-19. Akibatnya, hampir semua lini bisnis, baik skala besar hingga UMKM ambruk.
Seiring berjalannya waktu serta berbagai kebijakan penanganan pandemi COVID-19 yang diluncurkan pemerintah, pemulihan kian terlihat.
Pasar juga mulai bangkit sejalan denagn adanya vaksinasi. Kendati begitu, Hasan mengaku perseroan belum memiliki angka pasti terkait target penjualan pada momentum Ramadan kali ini.
"Kami tidak bisa memberikan angkanya tapi kami mengharapkan akan ada peningkatan sales di Lebaran,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Faktor Pendorong Penjualan
Keyakinan naiknya penjualan pada momentum Ramadan kali ini juga diikuti sejumlah pusat perbelanjaan yang relatif normal dan aktivitas masyarakat yang sudah berjalan dengan baik.
Adapun salah satu sektor yang banyak diminati saat Ramadan adalah gadget dan ekosistem-nya. “Kami berharap tren ini juga akan terjadi di tahun ini, sekalipun masih dalam kondisi pandemi dan diberlakukannya PPKM,” ia menambahkan.
Pada momentum Ramadan tahun lalu perseroan mengaku mengalami dampak dari berlangsungnya pandemi COVID-19. Dalam keterbukaan informasi BEI, perseroan mengatakan sebagian besar toko ritel di mall yang dimiliki oleh Perseroan terpaksa berhenti beroperasi, sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan oleh Pemerintah di beberapa wilayah.
Advertisement