Sukses

Gelontorkan Rp 350 Miliar, Ramayana Siap Buyback Saham

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) akan membeli kembali saham terhitung mulai 15 April hingga 14 Oktober 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) siap membeli kembali saham atau buyback saham. Hal ini diungkapkan persero melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor : 30/POJK.04/2017, kami sampaikan bahwa PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk akan melaksanakan pembelian kembali saham perseroan melalui BEI," tulis keterangan tersebut.

Telah memenuhi syarat yang ditetapkan OJK, emiten ritel ini akan membeli kembali saham terhitung mulai 15 April hingga 14 Oktober 2021.

"Sehubungan dengan hal tersebut, kami menunjuk PT Maybank Kim Eng Sekuritas selaku anggota bursa yang akan melakukan proses pembelian kembali saham perseroan melalui Busa Efek Indonesia," tulisnya.

Untuk buyback saham, perseroan telah menyiapkan dana sebesar Rp350 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek, sesuai dengan keterbukaan informasi yang sudah kami sampaikan kepada OJK.

Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mengumumkan akan membeli kembali saham perseroan (buyback) sebanyak-banyaknya lima persen dari modal disetor atau maksimum sebanyak 354.800.000.

Perseroan menyatakan meski mengalami kerugian untuk tahun buku 2020 akibat dampak dari pandemi COVID-19, tetapi sudah mencetak laba untuk tahun-tahun sebelumnya.

Direksi perseroan telah memelihara kecukupan likuiditas sehingga perseroan bermaksud untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan mengembalikan kelebihan arus kas kepada para pemegang sahamnya melalui buyback saham.

"Persetujuan atas rencana akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada Perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien,” dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kinerja 2020

Sebelumnya, pendapatan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) turun sepanjang 2020. Hal ini membuat perseroan mengalami kerugian hingga Rp138,8 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat, (16/4/2021), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mencatat pendapatan Rp2,52 triliun pada 2020.

Realisasi pendapatan itu turun 54,8 persen persen dari periode 2019 sebesar Rp5,59 triliun. Beban pokok penjualan barang beli putus juga turun dari Rp3,10 triliun pada 2019 menjadi Rp1,45 triliun pada 2020.

Dengan demikian, perseroan mencatat laba bruto turun menjadi Rp1,07 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp2,49 triliun. Tak hanya itu, penurunan yang terjadi pada perusahaan membuat Ramayana mengalami kerugian laba bersih hingga Rp138,87 miliar sepanjang 2020.

Padahal pada 2019, perusahaan berhasil mendapatkan laba bersih Rp647,89 miliar. Untuk kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi hanya berada di angka Rp168,42 miliar pada 2020, sedangkan pada 2019 mencapai Rp1,075 triliun.

Total liabilitas naik 5,4 persen secara year on year (YoY). Perseroan mencatat liabilitas Rp1,56 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,48 triliun. Ekuitas turun 10,81 persen dari Rp5,64 triliun pada 2019 menjadi Rp5,28 triliun pada 2020. Total aset tercatat Rp5,2 triliun pada 2020. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp1,55 triliun pada 2020.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 16 April 2021, saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) naik 9,87 persen ke posisi Rp 835 per saham. Saham RALS dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 770 per saham. Saham RALS bergerak di kisaran Rp 750-Rp 840. Total frekuensi perdagangan saham 11.681 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 81,8 miliar.