Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat perusahaan tercatat atau emiten dari sektor perbankan yang dominan mengajukan penawaran umum terbatas (PUT) dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
“Saat ini paling banyak masuk ke dalam pipeline rights issue adalah perusahaan tercatat dari sektor perbankan,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, kepada wartawan, ditulis Minggu (18/4/2021).
Baca Juga
Ia menambahkan, rencana penggunaan dana rights issue antara lain untuk memperkuat modal inti dan ekspansi usaha sesuai strategi bisnisnya.
Advertisement
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 18 perusahaan tercatat atau emiten yang telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melaksanakan rights issue.
Dari 18 perusahaan tercatat itu, 11 perusahaan tercatat telah menginformasikan harga pelaksanaan rights issue dengan potensi total nilai fund raise atau perolehan dana Rp 11,37 triliun.
Selain itu, tujuh perusahaan tercatat yang telah memperoleh persetujuan RUPS untuk melaksanakan private placement.
Dengan empat dari tujuh perusahaan tercatat itu telah informasikan harga pelaksanaan private placement dengan potensi total nilai fund raise sebesar Rp 761 miliar dari empat perusahaan tercatat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Realisasi Kuartal I 2021
Ia menambahkan, penggumpulan dana melalui rights issue dan private placement mencapai Rp 24,57 triliun pada kuartal I 2021.
“Perolehan dana dari rights issue dan private placement itu meningkat 8,3 kali dibandingkan kuartal I 2020 sebesar Rp 2,96 triliun,” ujar dia kepada awak media, ditulis Minggu (18/4/2021).
Hingga kuartal I 2021, terdapat enam perusahaan tercatat yang telah melaksanakan rights issue dengan total fund raise sebesar Rp 12,10 triliun.
Sementara itu, enam perusahaan tercatat yang telah melaksanakan private placement dengan total fund raise sebesar Rp 12,48 triliun.
Harapan BEI
Dengan kondisi tersebut, Nyoman menunjukkan tingginya antusiasme perusahaan tercatat dalam menggalang dana di pasar modal.
"Tingginya antusiasme tersebut dapat disebabkan ada kebutuhan penambahan modal kerja, ekspansi usaha dan kebutuhan refinancing utang perusahaan tercatat,” ujar dia.
Advertisement
Harapan BEI
Ia menambahkan, harapan kondisi ekonomi yang mulai pulih setelah dimulainya vaksinasi COVID-19 juga berdampak pada kegiatan perusahaan yang membutuhkan modal untuk bertumbuh.
"Berdasarkan kondisi tersebut, bursa mengharapkan penggalangan dana melalui penerbitan ekuitas akan mengalami peningkatan pada 2021,” kata dia.