Liputan6.com, Jakarta - Platform perdagangan elektronik bekas China Aihuishou berniat kumpulkan dana menjadi USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,56 triliun (asumsi kurs Rp 14.564 per dolar AS). Dana itu berasal dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Amerika Serikat (AS) pada Juni 2021.
Menurut sejumlah sumber, perusahaan berusia 10 tahun yang didukung ritel online JD.Com menargetkan valuasi USD 4 miliar-US 5 miliar. Demikian dilansir dari Channel News Asia, ditulis Senin (19/4/2021).
Baca Juga
Aihuishou telah menunjuk Bank of America dan Goldman Sachs untuk mengerjakan IPO dan berencana mengajukan penawaran saham pada Mei 2021. Namun, perusahaan dan dua bank tersebut menolak berkomentar.
Advertisement
Aihuishou mendaur ulang ponsel bekas, komputer, laptop, kamera dan produk elektronik lainnya dari individu dan perusahaan serta kembali menjualnya di web dan aplikasinya, serta toko offline di 140 kota.
Sumber menyebutkan perusahaan bertujuan menarik investor yang memiliki bisnis ramah lingkungan, sosial dan tata kelola atau ESG. Adapun International Finance Corporation dan Tiger Global termasuk salah satu investor perseroan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
IPO di AS
JD.Com mengungkapkan pada 2019, pihaknya akan menggabungkan bisnis bekas Paipai miliknya dengan Aihuishou selama lima tahun ke depan dan investasikan USD 20 juta untuk ditukar dengan kepentingan non pengendali di perusahaan tersebut.
Pada Februari 2021, Aihuishou menyelesaikan penggalangan dana pra IPO senilai USD 200 juta dengan JD.com sebagai pemegang saham terbesarnya juga berinvestasi. Perusahaan menolak mengomentari penggalangan dana tersebut.
Berdasarkan data Refinitiv, IPO di Amerika Serikat sejauh ini bernilai sekitar USD 4,3 miliar. Data menunjukkan kesepakatan IPO senilai USD 12,03 miliar pada 2020.
Advertisement