Sukses

Dirawat di ICU 11 Hari, Boy Thohir Ingatkan Tak Anggap Remeh COVID-19

Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir terkonfirmasi COVID-19 pada November 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir menceritakan pengalaman saat terkena COVID-19. Ia terkonfirmasi positif COVID-19 pada November 2020.

Bahkan ia harus menjalani di ruang ICU selama 11 hari.  "November terkena COVID-19. Jangan anggap enteng. Jangan anggap remeh karena saya sudah alami langsung sendiri memang sangat berat. Apalagi dalam kasus ini pernah masuk rumah sakit ICU 11 hari," ujar dia kepada wartawan, Senin (19/4/2021).

Boy harus seorang diri menghadapi penyakit tersebut lantaran infeksi COVID-19 yang mudah menular dan menjalani isolasi.

"Menurut hemat saya COVID-19 ini for real. Sedikit sharing, waktu benar-benar hadapi COVID-19 seorang diri, tidak ada anak, istri yang menemani kita. Kondisinya berat. Mentally berat. Perawat, dokter tidak bisa berlama-lama dengan kita,” kata dia.

Di tengah berjuang melawan COVID-19, ia juga memikirkan bisnis dan karyawannya terutama kondisi makro ekonomi sedang tidak kondusif.

"Tahun 2020 ujian berat untuk saya. November kena COVID-19. Kondisi makro ekonomi lagi tak kondusif. Saya memikirkan tentunya karyawan di site, di Jakarta, di tempat lain, Batang, dan lainnya. Karena memang ujian di COVID-19 tetapi juga ujian di bisnis,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Boy Thohir Ingatkan Agar Tidak Anggap Enteng COVID-19

Boy pun kembali mengingatkan agar tidak menganggap enteng COVID-19. Hal ini mengingat pengalaman berat hadapi COVID-19.

"Sedangkan kita ketahui virus ini mematikan. Sekali lagi jangan anggap enteng, pengalaman saya luar biasa berat. Saya cerita ke partner dan teman terdekat, tahun 2020 ujian berat untuk saya,” kata dia.

Boy juga menuturkan, proses pemulihan setelah sembuh dari COVID-19 juga lama. Bahkan tidak memandang bulu karena siapa saja dapat terkena.

"Tak ada urusan, kaya miskin, tua muda. Direktur atau pegawai, kalau kena, dan kalau bisa jangan (COVID-19, red). Ujian berat,” tutur dia.