Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Rabu pagi, (21/4/2021). Pelemahan bursa saham Asia ini seiring kekhawatiran investor terhadap lonjakan kasus COVID-19 di India. Lonjakan kasus COVID-19 itu dikhawatirkan dapat bebani prospek ekonomi dan sentimen investor.
Di bursa saham Asia, indeks saham Nikkei 225 melemah 1,69 persen pada awal perdagangan. Sementara itu, indeks saham Topix melemah 1,71 persen. Indeks saham Korea Selatan tergelincir 0,7 persen.
Baca Juga
Indeks saham Australia ASX 200 tersungkur 0,59 persen. Australia akan merilis data ekonomi yaitu penjualan ritel. Sementara itu, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang susut 0,33 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu, 21 April 2021.
Advertisement
Di sisi lain, saham maskapai melemah di bursa saham Asia. Saham Qantas Airways turun 1,8 persen. Saham Japan Airlines dan ANA Holdings di Jepang masing-masing turun 0,89 persen dan 1,08 persen.
Penurunan saham maskapai di bursa saham Asia mengikuti wall street. Saham United Airlines merosot lebih dari delapan persen setelah perusahaan melaporkan kerugian selama lima kuartal berturut-turut. CEO Scott Kirby mengatakan, masih belum jelas kapan perjalanan internasional dan bisnis akan pulih.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kasus COVID-19 Melonjak di India
Sementara itu bursa saham India libur pada perdagangan Rabu pekan ini. Situasi kasus COVID-19 di India masih parah dengan ada 259.170 infekasi kasus COVID-19 pada Selasa, 20 April 2021. Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan tingkat infeksi COVID-19 global mendekati level tertinggi yang pernah ada.
Di wall street, indeks saham Dow Jones merosot 256,33 poin ke posisi 33.821,30. Indeks saham S&P 500 melemah 0,68 persen ke posisi 4.134,94. Indeks saham Nasdaq turun 0,92 persen ke posisi 13.786,27.
Indeks dolar AS berada di posisi 91,21. Angka ini turun dari level sebelumnya 91,6. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 108,08 per dolar AS.
Advertisement