Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi rawan koreksi pada perdagangan saham Kamis, (22/4/2021). Hal ini seiring tekanan masih belum berakhir.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih berada dalam tekanan yang terlihat belum akan berakhir. Sedangkan sentimen dari pergerakan pasar global dan regional masih akan turut membayangi pergerakan IHSG.
Baca Juga
William menilai, investor asing masih mencatatkan aksi beli secara year to date (ytd) . Tercatat aksi beli investor asing mencapai Rp 9,08 triliun secara ytd hingga perdagangan Rabu, 21 April 2021.
Advertisement
Menurut William, hal itu menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Pelaku pasar dinilai dapat memanfaatkan momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk akumulasi beli saham dengan target jangka pendek.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.960-6.123,” ujar dia dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup terkoreksi ke posisi 5.993 pada perdagangan Rabu, 21 April 2021. Hal itu juga disertai dengan tekanan jual yang cukup tinggi.
Dengan IHSG tembus support 5.999, ia menuturkan, IHSG rawan koreksi ke area 5.927-5.970. Jika pun menguat, IHSG akan menguji areat 6.020-6.040.
"IHSG akan berada di support 5.880-5.735 dan resistance 6.115-6.230,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham, Herditya memilih saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT Ace Hardware Tbk (ACES).
Sedangkan William memilih saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Alam Sutera Tbk (ASRI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Advertisement