Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) bergerak di zona merah hingga sesi kedua perdagangan saham Jumat, (23/4/2021). Pelemahan saham SRIL ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuaktif tetapi akhirnya berbalik arah ke zona hijau.
Mengutip data RTI pada pukul 14.32 WIB, saham PT Sri Rejeki Isman Tbk turun 2,45 persen ke posisi Rp 159 per saham. Saham SRIL dibuka turun tipis dua poin ke posisi Rp 161 per saham.
Baca Juga
Saham SRIL sempat bergerak di level tertinggi Rp 163 dan terendah Rp 152 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 11.473 kali dengan nilai transaksi Rp 44,2 miliar.
Advertisement
Selama sepekan pada 12-16 April 2021, saham SRIL juga melemah 7,65 persen ke posisi Rp 181 per saham.
Laju IHSG naik 0,31 persen ke posisi 6.015. Indeks saham LQ45 naik 0,83 persen ke posisi 901,26. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Sebanyak 273 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 197 saham menguat dan 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 874.830 kali dengan volume perdagangan saham 16,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 89,51 miliar di pasar regular.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
IHSG pada Sesi Pertama 23 April 2021
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Jumat, 23 Aprl 2021. Akan tetapi, investor asing masih melakukan aksi jual pada sesi pertama.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG naik 0,24 persen ke posisi 6.008,41. Indeks saham LQ45 melonjak 0,60 persen ke posisi 899,30. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada sesi pertama, IHSG bergerak di kisaran 5.973-6.015.
Sebanyak 195 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 253 saham melemah dan 168 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 580.702 kali dengan volume perdagangan 11,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,1 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 248,59 miliar di pasar regular.
Sebagian besar sektor saham menguat yang dipimpin sektor saham aneka industri. Sektor saham aneka industri naik 2,08 persen, dan memimpin penguatan saham. Diikuti sektor saham industri dasar naik 0,61 persen dan sektor saham konstruksi mendaki 0,43 persen.
Sementara itu, sektor saham infrastruktur melemah 0,52 persen dan memimpin penurunan. Diikuti sektor saham barang konsumsi turun 0,32 persen dan sektor saham pertanian melemah 0,30 persen.
Advertisement